”Kami berkoordinasi antara militer agar kita tidak saling bentrok antar-kedua tentara yang sangat dekat satu sama lain, atau kita saling bertentangan satu sama lain,” kata Netanyahu mengungkap hasil pembicaraannya dengan Putin dalam sebuah wawancara dengan Channel 9, hari Rabu.
”Saya berkata kepadanya 'Saya lebih suka kita berkoordinasi melawan bentrokan.' Mereka menyebut ini dalam bahasa Inggris 'deconfliction’. Dia berkata kepada saya 'Saya setuju' dan kami berkoordinasi,” ujar Netanyahu, yang dikutip Kamis (4/5/2017).
Rusia intervensi perang sipil Suriah sejak tahun 2015 untuk mendukung rezim Presiden Bashar Assad yang jadi sekutu Moskow. Tanpa bantuan militer Rusia, rezim Assad hampir digulingkan pasukan oposisi atau pemberontak Suriah.
Israel sendiri jarang mengakui melakukan serangan udara di Suriah. Negara Yahudi itu mengklaim sejumlah serangan di wilayah Suriah bertujuan menggagalkan transfer senjata dari Iran kepada kelompok Hizbullh, Libanon.
Menurut Netanyahu, tak lama setelah Rusia memasuki perang Suriah, dia mengatakan kepada pasukan Putin bahwa Israel akan terus bertindak melawan transfer senjata yang sangat berbahaya dari Iran melalui Suriah.
Netanyahu juga mengatakan bahwa sementara koordinasi antara Israel dan Rusia sejauh ini telah membantu mencegah bentrokan. Dia sering bertemu dengan Putin untuk memastikan bahwa kerja sama terus berlanjut.
”Setiap beberapa bulan kita perlu mengencangkan sekrup,” katanya, mengibaratkan koordinasi kedua negara tersebut.
”Kami benar-benar peduli dengan mencegah bentrokan antara militer kita karena ini adalah sesuatu yang tidak hanya buruk bagi kita, tapi buruk bagi Rusia. Dan saya senang bahwa kita telah berhasil melakukan ini. " - Sindo
3 Comments
