Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaber Ansari
mengatakan sanksi yang diberikan AS justru memicu semangat negaranya
untuk terus mengembangkan program senjata mereka tersebut.
Kementerian Luar Negeri Iran mengaku tidak peduli dengan sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS), terkait program rudal balistik. Ini terlihat dengan sikap Iran yang menegaskan akan terus melanjutkan program tersebut.
"Iran akan menanggapi tindakan propaganda dan pelecehan yang dilakukan AS dengan secara serius melanjutkan program rudal dan meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan nasional," kata Ansari seperti dilansir Xinhua pada Senin (18/1).
Sebelumnya, Ansari juga mengatakan bahwa sanksi baru yang dijatuhkan AS pada Teheran terkait uji coba rudal balistik tidak sah. Alasannya, AS gencar menjual senjata di Timur Tengah.
”Sanksi AS terhadap program rudal balistik Iran tidak memiliki legitimasi hukum atau moral. Amerika menjual puluhan miliar dolar persenjataannya setiap tahun ke negara-negara di kawasan ini (Timur Tengah). Senjata-senjata ini digunakan dalam kejahatan perang terhadap warga Palestina, Libanon dan yang paling baru di Yaman,” ucapnya.
Pemerintah AS sendiri menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran atas uji coba rudal balistik, hanya berselang sehari setelah AS dan Uni Eropa mencabut sanksi ekonomi sesuai kesepakatan nuklir.
Jan 18, 2016
Iran Tetap Mengembangkan Rudal Balistik Meskipun di beri Sanksi oleh AS
Berita Lainnya
- Rudal Iran Serang Irak dengan Target Tentara Kurdi
- Imam Khamenei: Tidak Ada Perundingan Apapun dengan AS!
- AS Mengepung Iran Melalui Irak
- Iran Larang Kapal Perang AS Masuk Selat Hormuz
- Iran: AS dan Eropa Harus Hancurkan Senjata Nuklir Mereka
- Dubes Iran: Israel Tidak Bisa Semaunya Lagi
- Apakah Perang Dunia 3 di Masa Presiden USA Donald Trump ?
- Iran Tutup Seluruh Konsulatnya di Turki

