Sindo - Rusia dikabarkan akan mengirimkan pesawat tempur supersonik berjenis Tupolev Tu-22M3 ke wilayah Crimea. Ini merupakan bagian dari respon Rusia atas penumpukan pasukan dan senjata Amerika Serikat (AS) dan NATO di Eropa timur, dan juga penempatan sistem pertahan udara AS di wilayah yang sama.
Rusia memang dikabarkan akan menerima enam pesawat Tupolev Tu-22M3 pada akhir tahun 2015 mendatang. Namun, sampai saat ini Departemen Pertahanan Rusia masih belum angkat bicara mengenai tanggal pasti datangnya pesawat tersebut, dan apakah pesawat tersebut akan langsung dipakai untuk patroli di langit Crimea.
Jul 27, 2015
Jul 23, 2015
Lawan Rusia, Belanda dan Polandia Luncurkan 'Perang' Propaganda
Sindo - Belanda dan Polandia meluncurkan “perang” propaganda melalui saluran pemberitaan untuk melawan propaganda yang sudah dilakukan Rusia.
Langkah Belanda dan Polandia itu menyusul komentar Senator Amerika Serikat, John McCain, bahwa propaganda adalah kunci untuk “memenangkan Perang Dingin” tanpa mengeluarkan satu pun tembakan.
Kantor berita Belanda dan Polandia akan menawarkan berita propaganda berbahasa Rusia melalui televisi, radio, dan media online di Rusia dan Eropa Timur. Siaran berita propaganda itu akan dimulai tahun depan. Kedua negara tersebut berharap Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) bergabung dengan mereka.
Langkah Belanda dan Polandia itu menyusul komentar Senator Amerika Serikat, John McCain, bahwa propaganda adalah kunci untuk “memenangkan Perang Dingin” tanpa mengeluarkan satu pun tembakan.
Kantor berita Belanda dan Polandia akan menawarkan berita propaganda berbahasa Rusia melalui televisi, radio, dan media online di Rusia dan Eropa Timur. Siaran berita propaganda itu akan dimulai tahun depan. Kedua negara tersebut berharap Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) bergabung dengan mereka.
Warga Sipil AS Siap Perang dengan "Teroris Dalam Negeri"
Sindo - Kelompok warga sipil bersenjata di Amerika Serikat (AS) bernama “Oath Keepers” menyatakan siap perang dengan para penyerang militer AS yang dianggap sebagai “teroris dalam negeri”.
Kelompok warga sipil bersenjata itu akan siaga di dekat sejumlah fasilitas militer AS untuk melawan siapa pun yang menargetkan tentara AS dalam serangan bersenjata. Oath Keepers muncul sebagai respons penyerangan dua fasilitas perekrutan militer AS di Chattanooga dan Tennessee, yang menewaskan empat marinir AS.
Kelompok warga sipil bersenjata itu akan siaga di dekat sejumlah fasilitas militer AS untuk melawan siapa pun yang menargetkan tentara AS dalam serangan bersenjata. Oath Keepers muncul sebagai respons penyerangan dua fasilitas perekrutan militer AS di Chattanooga dan Tennessee, yang menewaskan empat marinir AS.
AS Bakal Tempatkan Perisai Rudal di Polandia, Rusia Kesal
Sindo - Amerika Serikat (AS) nekat akan menempatkan perisai rudal di Polandia. Rencana itu membuat Rusia kesal, karena AS ingkar janji di mana setelah isu nuklir tuntas wilayah Eropa akan bebas dari sistem pertahanan rudal.
Rencana AS itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Eropa dan Eurasia, John A Heffern. ”Kesepakatan (nuklir) dengan Teheran tidak termasuk soal rudal, karena ancaman tetap ada,” kata Heffern kepada surat kabar Polandia, Rzeczpospolita.
Rencana AS itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Eropa dan Eurasia, John A Heffern. ”Kesepakatan (nuklir) dengan Teheran tidak termasuk soal rudal, karena ancaman tetap ada,” kata Heffern kepada surat kabar Polandia, Rzeczpospolita.
Ini Ancaman Rusia Pada AS
Sindo - Rusia melemparkan ancaman serius kepada rival mereka, Amerika Serikat (AS). Mantan komandan pasukan misil strategis Rusia Viktor Yesin mengatakan, jika AS berani untuk menyerang, atau melakukan agresi, maka Rusia akan melakukan serangan yang lebih hebat.
Yesin menyebut, Rusia mungkin akan menghancurkan setiap instalasi militer AS yang berada di seluruh Eropa. "Setiap fasilitas militer yakni, sistem pertahanan rudal AS akan menjadi target utama dari serangan balik Rusia dalam hal agresi militer terhadap negara ini," kata Yesin, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (22/7/2015).
Yesin menyebut, Rusia mungkin akan menghancurkan setiap instalasi militer AS yang berada di seluruh Eropa. "Setiap fasilitas militer yakni, sistem pertahanan rudal AS akan menjadi target utama dari serangan balik Rusia dalam hal agresi militer terhadap negara ini," kata Yesin, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (22/7/2015).
Rusia Satu-satunya Negara Nuklir yang Bisa Hancurkan AS
Sindo - Petinggi militer Pentagon kembali menempatkan Rusia sebagai ancaman paling menakutkan bagi Amerika Serikat (AS). Rusia disebut menjadi negara tunggal yang bisa hancurkan AS dengan senjata nuklir.
Komentar itu disampaikan Jenderal Mark Milley, seorang petinggi Pentagon. Jenderal Milley mengungkapkan hal itu di hadapan parlemen AS, Selasa waktu AS atau Rabu (22/7/2015) WIB. Dalam sebuah sidang di parlemen, Senat AS mempertanyakan kebijakan militer yang memangkas jumlah personel Angkatan Darat di Alaska di saat ancaman dari Rusia ada di depan mata.
Komentar itu disampaikan Jenderal Mark Milley, seorang petinggi Pentagon. Jenderal Milley mengungkapkan hal itu di hadapan parlemen AS, Selasa waktu AS atau Rabu (22/7/2015) WIB. Dalam sebuah sidang di parlemen, Senat AS mempertanyakan kebijakan militer yang memangkas jumlah personel Angkatan Darat di Alaska di saat ancaman dari Rusia ada di depan mata.
AS dan NATO Latihan Perang Besar di Ukraina, Rusia Marah
Sindo - Amerika Serikat (AS) memimpin latihan perang besar-besaran yang melibatkan 18 ribu tentara dari 18 negara termasuk sekutu-sekutu NATO di Ukraina timur. Latihan perang besar-besaran ini membuat Rusia marah karena bisa jadi ancaman gencatan senjata yang sudah berjalan di Ukraina.
Latihan perang ini akan berlangsung selama dua minggu ke depan. Manuver militer 18 negara ini berlangsung di saat Rusia krisis dana militer setelah terjebak dalam krisis Ukraina selama 15 bulan, di mana Rusia jadi bulan-bulanan penjatuhan sanksi negara-negara Barat.
Latihan perang ini akan berlangsung selama dua minggu ke depan. Manuver militer 18 negara ini berlangsung di saat Rusia krisis dana militer setelah terjebak dalam krisis Ukraina selama 15 bulan, di mana Rusia jadi bulan-bulanan penjatuhan sanksi negara-negara Barat.
Militer Yaman Hancurkan Pusat Komando Uni Emirat Arab di Aden
Irib - Militer Yaman dilaporkan berhasil menghancurkan pusat komandan operasi perwira Uni Emirat Arab (UEA) pendukung teroris di wilayah selatan negara ini.
Televisi al-Mayadeen Rabu (22/7) melaporkan, militer Yaman menyerbu pusat komandan para perwira Uni Emirat Arab yang berperang melawan militer serta komite rakyat Yaman bersama para teroris di Aden, Yaman Selatan. Operasi tersebut berhasil menewaskan sejumlah perwira militer UEA dan sejumlah agen dinas rahasia negara-negara Arab kawasan Teluk Persia.
Televisi al-Mayadeen Rabu (22/7) melaporkan, militer Yaman menyerbu pusat komandan para perwira Uni Emirat Arab yang berperang melawan militer serta komite rakyat Yaman bersama para teroris di Aden, Yaman Selatan. Operasi tersebut berhasil menewaskan sejumlah perwira militer UEA dan sejumlah agen dinas rahasia negara-negara Arab kawasan Teluk Persia.
Iran Sindir Arab Saudi Hanya Menggertak
Irib - Seorang pejabat senior Iran mengecam ancaman militer terhadap Republik Islam yang dinilai “sekedar gertakan”, menyusul laporan tentang rencana agresi Arab Saudi.
“Negara-negara yang mengancam Iran dengan agresi militer dan pihak-pihak yang mendorong mereka untuk melakukannya hanya sekedar menggertak,” kata Ali Akbar Velayati, penasehat Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, dalam konferensi pers Rabu (22/7/2015) usai pertemuan dengan Sekretaris Negara di Kementerian Luar Negeri Swiss, Yves Rossier, yang berkunjung ke Tehran.
“Negara-negara yang mengancam Iran dengan agresi militer dan pihak-pihak yang mendorong mereka untuk melakukannya hanya sekedar menggertak,” kata Ali Akbar Velayati, penasehat Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, dalam konferensi pers Rabu (22/7/2015) usai pertemuan dengan Sekretaris Negara di Kementerian Luar Negeri Swiss, Yves Rossier, yang berkunjung ke Tehran.
Jul 14, 2015
Pesawat Tempur Rusia Bermanuver di Atas 4 Kapal Perang NATO saat Latihan
Sindo - Sebuah pesawat pengintai militer Rusia terbang di atas empat kapal perang NATO di Laut Baltik. Empat kapal perang NATO itu, salah satunya kapal rudal perusak Amerika Serikat (AS), USS Jason Dunham.
Insiden itu terjadi Kamis pekan lalu, namun baru diungkap seorang pejabat Departemen Pertahanan AS, semalam. Pesawat Rusia yang bermanuver di atas empat kapal perang NATO itu mirip pesawat P8-AS.
Pejabat Pentagon kepada CNN, mengatakan, kapal USS Jason Dunham adalah bagian dari kelompok empat kapal perang NATO termasuk kapal perang Inggris, Prancis dan kapal perang Jerman. Pada satu titik, pesawat Rusia terbang di atas dek salah satu kapal NATO dan berdengung di ketinggian hanya 500 kaki.
Insiden itu terjadi Kamis pekan lalu, namun baru diungkap seorang pejabat Departemen Pertahanan AS, semalam. Pesawat Rusia yang bermanuver di atas empat kapal perang NATO itu mirip pesawat P8-AS.
Pejabat Pentagon kepada CNN, mengatakan, kapal USS Jason Dunham adalah bagian dari kelompok empat kapal perang NATO termasuk kapal perang Inggris, Prancis dan kapal perang Jerman. Pada satu titik, pesawat Rusia terbang di atas dek salah satu kapal NATO dan berdengung di ketinggian hanya 500 kaki.
AS Jajal Bom Nuklir B61-12, Rusia Meradang
Sindo - Rusia meradang setelah Amerika Serikat telah melakukan uji coba bom nuklir B61-12. Rusia mengecam tindakan AS itu sebagai aksi provoktif terbuka dan tindakan tidak bertanggung jawab.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, mengatakan, tindakan AS telah telah menjajal bom nuklir В61-12 itu sebagai penegasan rencana Washington untuk mempertahankan senjata nuklir di Eropa yang mampu mencapai Rusia.
”Ternyata dengan alasan ancaman yang datang dari Rusia, AS tidak hanya menambah potensi militer mereka dan aktivitasnya sebagai anggota NATO, tapi juga meningkatkan potensi nuklir mereka,” kata Antonov.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, mengatakan, tindakan AS telah telah menjajal bom nuklir В61-12 itu sebagai penegasan rencana Washington untuk mempertahankan senjata nuklir di Eropa yang mampu mencapai Rusia.
”Ternyata dengan alasan ancaman yang datang dari Rusia, AS tidak hanya menambah potensi militer mereka dan aktivitasnya sebagai anggota NATO, tapi juga meningkatkan potensi nuklir mereka,” kata Antonov.
Inilah 5 Kapal Selam Rusia Paling Mematikan
Sindo - Sejumlah media Rusia belum lama ini melansir daftar pesawat tempur dan kapal perang paling berbahaya yang dimiliki militer Kremlin. Dalam laporan itu, terdapat daftar lima kapal selam paling mematikan yang dimiliki Rusia.
Laman Sputnik dalam laporannya Senin malam (13/7/2015), ikut melansir lima kapal selam nuklir Rusia yang paling mematikan tersebut. Berikut daftarnya.
Laman Sputnik dalam laporannya Senin malam (13/7/2015), ikut melansir lima kapal selam nuklir Rusia yang paling mematikan tersebut. Berikut daftarnya.
AS SUKSES UJI TERBANG PERTAMA BOM NUKLIR B61-12
Angkatan Udara AS dan National Nuclear Security Administration (NNSA) berhasil melakukan tes penerbangan pertama bom nuklir B61-12 dari Boeing F-15E Strike Eagle di Tonopah Test Range di Nevada.
Senjata ini diperbarui dari B61 yang dibuat pada tahun 1960-an dengan perakitan kit ekor yang diproduksi oleh Boeing. Senjata ini telah dikembangkan sejak 2012 lalu dan akan menjadi senjata taktis nuklir utama yang dibawa oleh pasukan AS dan NATO setelah memasuki pelayanan di tahun 2020 awal dengan mengkonsolidasikan empat varian yang ada (B61-3, -4, -7, dan -10).
3 SU-33 DAN 3 SU-25UTG ARMADA UTARA RUSIA MERAPAT KE CRIMEA.
Dua jenis pesawat yang berbasis kapal induk Rusia yakni tiga Su-25UTG dan tiga Su-33 yang berpangkalan di Severomorsk-3 Armada Utara didorong ke lapangan udara Saki Crimea. Pesawat-pesawat ini akan bergabung dalam pelatihan akan memakan waktu beberapa minggu.
Awak resimen tempur penerbangan Angkatan Laut Armada Utara Rusia mulai melakukan pelatihan praktis Senin 13 Juli 2015 di kisaran NITKA di Crimea.
AMERIKA SIAP SERANG IRAN
Perunding AS dan Iran terus berjuang di Wina untuk menyusun kesepakatan tentang nuklir Teheran. Sementara itu, Pentagon dalam waktu bersamaan juga menyusun merencanakan bagaimana menghentikan nuklir Iran jika perundingan benar-benar gagal. Kekuatan militer menjadi opsi tak terelakkan bagi Pentagon.
Skenario Angkatan Udara AS akan melakukan gempuran besar-besaran dengan Massive Ordnance Penetrator (MOP) yang mampu menembus tanah sebelum meledak untuk menghancurkan kemampuan nuklir Iran.
Korsel Keluarkan Tembakan Peringatan untuk Korut
Pasukan Korea Selatan (Korsel) melepaskan tembakan peringatan ke arah tentara Korea Utara yang dianggap mengganggu ketenangan di zona penyangga perbatasan yang dipersenjatai berat.
Pemerintah Seoul, Minggu 12 Juli 2015 menyatakan peristiwa ini baru pertama kali terjadi dalam tahun ini. Insiden terjadi pada Sabtu pagi ketika 10 tentara Korea Utara melintasi perbatasan dari zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, yang secara teknis masih berperang, kata kementerian pertahanan Korsel.
Pemerintah Seoul, Minggu 12 Juli 2015 menyatakan peristiwa ini baru pertama kali terjadi dalam tahun ini. Insiden terjadi pada Sabtu pagi ketika 10 tentara Korea Utara melintasi perbatasan dari zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, yang secara teknis masih berperang, kata kementerian pertahanan Korsel.
Subscribe to:
Posts (Atom)