Berita Militer - Modernisasi persenjataan militer China telah menantang dominasi udara Amerika Serikat. Demikian penilaian kelompok think tank International Institute for Strategic Studies (IISS) dalam laporan terbarunya.
Menurut IISS, militer China telah menunjukkan dirinya sebagai kekuatan angkatan laut yang tangguh.
Dalam siaran pers untuk laporan tahunan “Military Balance” yang diterbitkan pada hari Rabu, IISS menyoroti modernisasi yang cepat dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut China dan menggambarkan kemajuan Beijing dalam pertahanan kedirgantaraan sebagai hal yang “luar biasa”.
”Perkembangan senjata China yang berkembang dan kemajuan teknologi pertahanan yang lebih luas berarti bahwa hal itu telah menjadi inovator pertahanan global dan tidak hanya mengejar Barat,” kata Dr. John Chipman, Direktur Jenderal dan Chief Executive IISS.
Pesawat jet tempur tempur China, Chengdu J-20, telah jadi sorotan dunia karena akan memasuki layanan skuadron garis depan pada tahun 2020. Pesawat jet tempur generasi kelima itu, menurut IISS, membahayakan monopoli AS atas pesawat tempur stealth-nya.
Laporan tersebut juga menyoroti arsenal rudal China yang berkembang, termasuk rudal air-to-air PL-15 yang kemampuannya telah diperluas. Rudal tersebut diyakini dilengkapi dengan radar array yang dipindai secara elektronik—sebuah teknologi yang telah berhasil digunakan untuk rudal air-to-air oleh hanya segelintir negara di dunia.
”Kemajuan ini adalah bagian dari kekuatan Angkatan Udara China untuk bisa menantang lawan di wilayah udara. Selama tiga dekade terakhir, dominasi udara telah menjadi keuntungan utama bagi AS dan sekutu-sekutunya. Ini tidak bisa lagi diasumsikan (seperti itu),” tulis Chipman, dalam laporan IISS yang dikutip Kamis (15/2/2018).
Masih menurut laporan tersebut, Beijing juga memiliki ambisi yang sama untuk Angkatan Laut-nya. Menurut Chipman, sejak tahun 2000, China telah membangun lebih banyak kapal selam, kapal perusak, dan korvet dari gabungan Jepang, Korea Selatan dan India.
Tonase total kapal perang baru yang diluncurkan oleh China dalam empat tahun terakhir saja secara signifikan lebih besar daripada total tonase seluruh Angkatan Laut Prancis.
Dengan kekutan Angkatan Laut-nya yang berkembang pesat, China berubah menjadi kekuatan militer global. IISS menyatakan, pangkalan baru China di Djibouti akan memungkinkan lebih banyak penempatan Angkatan Laut Beijing.
Sindo
Feb 15, 2018
Militer China Menantang Dominasi Militer AS
Berita Lainnya
- AS Ingin Keluar dari Perjanjian Open Skies, China Beri Peringatan
- Diincar 4 Kapal Perang AS, 5 Tanker Iran Dikawal Militer Venezuela
- Amerika bikin Rudal Super Duper Penakluk Rusia
- Virus Corona Menyerang lagi Awak Kapal Induk Amerika Serikat
- Memanas !, German desak Amerika Tarik Semua Senjata Nuklirnya
- Pesawat Tempur Siluman Canggih Rusia Su-57 Terobos 6 Pangkalan Amerika Tanpa Terdeteksi Radar
- Presiden Iran Mengirim Sinyal Perang ke Pasukan Amerika dan Eropa di Timur Tengah
- Media China : Iran Meniru Banyak Model Senjata Rusia

