Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian menyatakan bahwa kapal induk canggih Charles de Gaulle (R91) milik Perancis yang sudah tiba di bagian timur Laut Tengah (Mediteranian) sudah siap meluncurkan pesawat-pesawat tempurnya untuk mengganyang target-target ISIS di Suriah sejak hari ini, Senin (23/11).
“Kapal induk ini akan beroperasi sejak besok,” katanya kepada radio Europian 1, sebagaimana dilansir Russia Today ,Minggu (22/11).
Pernyataan ini dikemukakan Menteri Pertahanan Perancis sembilan hari setelah insiden serangan teror di Paris yang membunuh 130 orang dan melukai 350 lainnya.
Presiden Prancis Francois Hollande sebelumnya telah memerintahkan pengiriman kapal induk ke perairan Suriah. “Kapal induk Charles de Gaulle berangkat ke Mediterania timur (Laut Tengah). Ini akan membuat kapasitas aksi kita bertambah tiga kali lipat… Saya tidak berbicara tentang menghalangi ISIS, tapi tentang menghilangkannya ” sumbarnya.
Charles de Gaulle (R91) merupakan kapal perang terbesar di Eropa Barat yang juga menjadi satu-satunya kapal induk bertenaga nuklir yang dioperasikan di luar Angkatan Laut Amerika Serikat.
Kapal berbobot 42 ribu ton ini dioeperasikan sejak 1999, dengan pembangkit listriknya yang terdiri atas dua reaktor air K15 yang memberikannya kecepatan hingga 27 knot.
Menurut Guardian, R91 membawa 26 jet tempur yang siap bergabung dengan 12 jet tempur Perancis lain yang sudah lebih dulu berada di Suriah.
Di bagian lain, Le Drian menyerukan kepada kelompok-kelompok Libya di Tripoli dan Tobruk supaya mencapai kata mufakat untuk membentuk pemerintahan nasional demi menghentikan eskalasi kekuasaan ISIS.
“Harus ada kesepakatan antara dua kubu Libya yang bersiteru ini, sebab jika tidak maka akan menjurus pada kemenangan ISIS,” katanya.
Dia menambahkan bahwa situasi sekarang menuntut gerak cepat, dan ISIS menguasai berbagai wilayah dengan bertolak dari kota Sirte dan menghampiri ladang-ladang minyak. - liputan islam