Meski keduanya merupakan pesawat dari dua generasi berbeda, tetapi Su-35 diakui oleh Amerika sebagai satu-satunya pesawat yang mampu mengimbangi Raptor.
Pesawat tempur Flanker-E adalah paling kuat yang saat ini beroperasi di Angkatan Udara Rusia. Kemampuannya cepat serta bisa membawa muatan senjata yang banyak. Dikombinasikan dengan suite avionic yang canggih, Su-35 akan sangat berbahaya untuk setiap pesawat tempur AS. Barangkali hanya F-22 Raptor yang mampu mengimbangi pesawat super maneuver ini.
“Ini adalah pesawat yang besar dan sangat berbahaya,” kata seorang pejabat senior militer AS dengan pengalaman yang luas dalam bidang jet tempur generasi kelima beberapa waktu lalu. “Saya pikir bahkan AESA (active electronically scanned array-radar) yang dipasang di F-15C Eagle dan Boeing F / A-18E / F Super Hornet keduanya akan sulit untuk melawan Su-35”.
Seorang pilot Super Hornet Amerika alumni sekolah Topgun elit memberi penilaian serius tentang pesawat ini. “Menurut saya peluang Su-35 uuntuk mengalahkan sebagian besar platform kami sangat tinggi mungkin pengecualian pada F-22 dan F-15C,” kata penerbang angkatan laut itu. “Saya menduga F / A-18E / F dapat menahan mereka dan F-35 pesawat siluman akan menjadi lawan sulit bagi Flanker-E.”
Perang Sistem Radar
Seorang pejabat Angkatan Udara yang berpengalaman di Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter mengatakan bahwa Su-35 bisa menimbulkan tantangan serius bagi jet siluman Amerika yang baru, F-35. “Kemampuan Su-35 untuk terbang tinggi dan cepat merupakan masalah besar, termasuk untuk F-35,” kata pejabat Angkatan Udara. Dalam hal kecepatan dan ketinggian lagi-lagi hanya F-22 Raptor yang bisa mengimbanginya.
Su-35 mampu meluncurkan senjata pada kecepatan supersonik tinggi sekitar Mach 1,5 pada ketinggian lebih dari 45.000 kaki. Sementara F-35 akan banyak beroperasi di kisaran 30.000 kaki pada kecepatan sekitar Mach 0,9.
Su-35 Flanker dibangun dengan badan pesawat yang kuat, yang terbukti telah melebihi kinerja aerodinamis dari Boeing F-15 Eagle. Tetapi Su-35 justru lebih ringan, memiliki daya dorong vectoring tiga dimensi, avionik canggih dan kemampuan jamming yang kuat.
“Mesin yang kuat besar, kemampuan untuk super cruise untuk waktu yang lama dan avionik yang sangat baik membuat platform ini benar-benar sulit tertandingi,” kata salah seorang pilot Raptor.
Dalam hal karakteristik tertentu, Su-35S sudah melampaui satu-satunya pesawat tempur generasi kelima yang telah digunakan hingga sekarang, yaitu F-22 Raptor buatan Amerika. Oleh karena itu, sistem kendali radar ‘Irbis’ yang dipasang di Su-35S mampu mendeteksi sasaran di udara pada jarak hingga 400 km yang merupakan rekor saat ini, dan melacak hingga 30 sasaran serta menyerang 8 di antaranya secara simultan.
Sistem radar di F-22 dikabarkan lebih lemah: jangkauan deteksi maksimumnya hanya 300 km. Di samping itu, ‘Irbis’ memungkinkan pendeteksian dan pelacakan aktif terhadap hingga empat sasaran di darat secara simultan. Su-35S juga dilengkapi dengan sistem navigasi yang mampu menunjukkan lokasinya sendiri dan parameter pergerakannya secara mandiri tanpa harus melalui navigasi satelit atau komunikasi dengan stasiun di darat. Dengan kata lain, jika GPS atau GLONASS dimatikan, pesawat ini tidak akan menjadi ‘buta’.
Meski di atas kertas, Su-35 memang sangat menakutkan, tetapi salah seorang pilot F-22 menambahkan “Apakah mereka bisa menerjemahkan itu ke dalam taktik maka semua itu tidak akan ada gunanya.” - fb