Juru bicara Brigade Hizbullah Irak mengkonfirmasikan intervensi Amerika Serikat dalam proses politik Irak dan upaya untuk menentukan perdana menteri yang mendukung politik Washington.
Mehr News mengutip laporan al-Mayadeen pada Rabu 29 Agustus 2018 menyebutkan, Muhammad Muhyi, juru bicara Brigade Hizbullah Irak mengatakan, "Amerika Serikat berusaha menentukan perdana menteri yang sejalan dengan politik Washington, karena masa depan kehadiran militer AS di Irak sangat bergantung pada siapa yang akan terpilih sebagai perdana menteri."
Muhammad Muhyi menjelaskan, "Langkah-langkah Washington di Baghdad adalah upaya untuk mempengaruhi masalah-masalah keamanan, militer dan politik."
Juru bicara Brigade Hizbullah Irak mengatakan, Amerika Serikat berusaha untuk mengalahkan pihak manapun yang memerangi Daesh. Dengan cara ini, Amerika Serikat ingin mengepung Iran dari Irak.