Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Washington untuk mengirimkan bukti kuat bahwa warganya ikut campur dalam pemilu di Amerika Serikat (AS). Jika AS memilikinya maka bukti itu harus dikirimkan lewat jalur resmi, bukan malah berteriak-teriak di dalam Kongres AS.
Kantor Penasihat Khusus AS Robert Mueller bulan lalu mendakwa 13 warga Rusia dan tiga perusahaan telah ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 sebagai bagian dari apa yang mereka sebut sebuah konspirasi untuk mendukung Donald Trump dan menghina Hillary Clinton.
"Saya harus melihat dulu apa yang telah mereka lakukan. Beri kami materi, beri kami informasi," kata Putin dalam sebuah wawancara dengan NBC TV, menurut sebuah sulih suara bahasa Inggris dari kata-katanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (4/3/2018).
"Kami tidak dapat menanggapi hal itu jika mereka tidak melanggar undang-undang Rusia," kata Putin kepada jurnalis NBC, Megyn Kelly, ketika ditanya apakah Moskow akan melakukan tindakan terhadap individu yang disebutkan nama tersebut.
Kelly mencantumkan beberapa tuduhan campur tangan Rusia yang dilakukan oleh kantor Mueller dan pejabat AS lainnya, termasuk penyebaran informasi palsu secara online.
"Dengan segala rasa hormat untuk Anda secara pribadi, dengan segala hormat kepada Kongres, Anda harus memiliki orang-orang dengan gelar hukum, 100 persen Anda harus," kata Putin sambil tersenyum.
Ia mengatakan bahwa pihak berwenang AS harus mengirim sebuah permintaan resmi kepada jaksa penuntut umum Rusia.
"Ini harus melalui jalur resmi, bukan melalui pers atau berteriak-teriak di Kongres Amerika Serikat," tukas Putin.
Penyiaran tersebut dilakukan sehari setelah Putin mengumumkan serangkaian senjata nuklir baru, dalam salah satu pidato paling kerasnya di tahun-tahun kepemimpinannya, mengatakan bahwa mereka dapat mencapai hampir semua titik di dunia dan menghindari perisai rudal buatan AS.
Putin akan kembali bertarung dalam pemilu Rusia pada 18 Maret mendatang di mana ia prediksi akan menang dengan mudah.
Sindo