Uji coba rudal balistik yang dilakukan Iran beberapa waktu berbuntut panjang. Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris dan Jerman meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera bergerak, dan menyelidiki uji coba rudal tersebut.
Menurut keempat negara tersebut, uji coba rudal baru Iran yang dilangsungkan pada 10 Oktober lalu itu adalah sesuatu yang berbahaya dan merupakan pelanggaran terhadap resolusi DK PBB soal Iran.
"Kami meminta DK PBB untuk menyelidiki dan mengambil tindakan yang tepat terhadap Iran atas uji coba rudal terbaru. Rudal jarak menengah yang diluncurkan oleh Iran pada 10 Oktober lalu secara inheren mampu membawa hulu ledak nuklir," sambung Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, seperti dilansir YnetNews pada Kamis (22/10).
"Ini adalah pelanggaran serius dari resolusi Dewan Keamanan yang diadopsi pada tanggal 9 Juni 2010, yang melarang Iran untuk melakukan setiap kegiatan yang berhubungan dengan rudal balistik yang mampu membawa senjata nuklir, termasuk peluncuran dengan menggunakan teknologi rudal balistik," sambungnya.
Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan sebelumnya mengaku telah berhasil menggelar uji coba rudal balistik baru mereka. Dehghan mengklaim rudal baru mereka, yang diberi nama rudal Emad mampu menyerang target dengan tingkat presisi tinggi dan benar-benar menghancurkan mereka.
Menurut sejumlah analis, rudal Emad buatan Iran ini memiliki daya jangkau yang sangat jauh. Anthony Cordesman, seorang peneliti di Center for Strategic and International Studies, mengungkapkan, rudal Emad memiliki jangkauan 1.700 km dan berbobot 750 kg. - sindo