Baru-baru ini, halaman media sosial Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menerbitkan foto yang menunjukkan gadis Twitter Aleppo Bana Alabed dan keluarganya dalam sebuah jamuan di istana presiden di Ankara. Sputnik dalam laporannya pada Kamis (23/12) menyebut bahwa karena foto itulah kemudian menjadi terbongkar bahwa ternyata ayah Bana ini terkait dengan teroris.
Pengguna jaringan sosial telah meng-upload foto-foto di mana ayah dari bocah cilik yang mengaku berasal dari Aleppo itu duduk dengan pistol di tangannya, dikelilingi oleh orang-orang bersenjata. Dalam kedua foto wajah pria itu ditunjukkan oleh lingkaran merah.
Pengguna lain memposting beberapa foto di Facebook yang menunjukkan ayah gadis itu bersama-sama dengan teroris. Ada sebuah foto dari Bana sendiri, bersama-sama dengan laki-laki itu, yang juga terlihat di temani beberapa militan.
Salah satu pengguna Facebook juga mengingat dengan jelas bahwa sebelumnya Bana telah menulis di Twitter bahwa ayahnya dibunuh. Namun, sekarang yang terlihat bahwa ayah yang katanya sudah tewas itu terlihat masih hidup dan dalam kesehatan yang baik di Turki.
Ada sebuah foto di mana ayah dari Bana berdiri dengan pistol di tangannya dan di belakangnya, di dinding terdapat bendera Daesh/ISIS.
Bana adalah gadis kecil berusia 7 tahun. Ibunya, Fatemah mengaku seorang guru bahasa Inggris dan pencipta akun Twitter Bana ini pada bulan September, ketika pasukan Bashar al-Assad dengan dukungan Rusia menyerbu bagian timur Aleppo yang dikuasai pemberontak.
Akun Bana ini, “diverifikasi” oleh Twitter dibuat tiga bulan yang lalu, dan sejak itu mengumpulkan lebih dari 310.000 pengikut. Cuitan-cuitan yang ditulis oleh Bana dan ibunya, Fatemah, yang mengatakan ia mengajar putrinya untuk berbicara bahasa Inggris, menggambarkan kehidupan di bawah pengepungan di Aleppo timur.
Banyak yang menyebut bahwa keaslian akun dipertanyakan, menunjuk ke sebuah video di mana ketika Bana berbicara terlihat bahwa ia sebenarnya membaca dari sebuah prompt. Hal ini juga tidak jelas apakah pos Bana adalah asli, karena setiap pengguna, di mana saja di dunia dapat mengirim dari akun itu, selama mereka memiliki password.
Karena liputan media yang sangat luas, Bana menjadi semacam ikon perang Suriah dan bahkan disebut “Anne Frank Aleppo”. - ArrahmahNews