Pembersihan besar-besaran oleh rezim Pemerintah Presiden Turki Tayyip
Erdogan berlanjut sebagai “ganjaran” atas upaya kudeta militer. Kali
ini, Turki mencabut izin 21.000 guru dan memerintahkan 1.577 dekan
mengundurkan diri.
Data itu diungkap seorang pejabat Departemen Pendidikan kepada Reuters.
Para pekerja di sektor pendidikan itu jadi target pembersihan oleh
rezim Erdogan karena dicurigai terkait dengan ulama Fethullah Gulen yang
dituduh dalang upaya kudeta.
Gulen saat ini tinggal di
pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat. Pemerintah Turki secara
resmi sudah meminta agar Gulen dideportasi ke Ankara.
”Lisensi
dari 21.000 guru yang bekerja di lembaga-lembaga swasta telah
dibatalkan. Bahwa (dugaan) sebagian besar terkait dengan kegiatan
teroris telah dipertimbangkan,” kata pejabat kementerian itu yang
menolak diidentifikasi, Rabu (20/7/2016).
Laporan lain dari kantor berita yang dikelola negara Turki, Anadolu, menyatakan bahwa Kementerian Pendidikan telah memecat 15.200 tenaga pendidik.
Sementara itu, Dewan Pendidikan Tinggi Turki telah memerintahkan agar
1.577 dekan di seluruh perguruan tinggi—baik negeri maupun swasta—di
seluruh negeri untuk mengundurkan diri.
Selain itu, 399
karyawan di Kementerian Keluarga dan Sosial juga telah telah dilucuti
dari tanggung jawab mereka pada hari Selasa kemarin. Sebanyak 257 orang
yang bekerja di kantor perdana menteri juga dipecat.