Kelompok teroris Takfiri di Suriah (ISIS) telah mendeklarasikan perang terhadap Indonesia dan Malaysia. Pernyataan ini, mereka sampaikan lewat sebuah video yang diluncurkan bersamaan dengan serangan teroris di sejumlah negara dalam beberapa waktu ini.
Video itu, diduga di sebar bersamaan dengan kejadian bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta pada Selasa 5 Juli 2016, sekira pukul 07.45 waktu setempat.
Kepolisian Indonesia juga telah memastikan jika serangan itu diduga berkaitan dengan instruksi ISIS. “Dari ISIS ada instruksi untuk melakukan aksi teror di seluruh dunia,” kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Dalam sebuah video yang baru saja dikeluarkan oleh kelompok ISIS dengan menampilkan seorang pria berbahasa Melayu dan Arab berbicara sambil memegang senjata dan sejumlah pemuda juga anak-anak yang terlihat diawasi oleh seorang pria dengan senjata api jenis AK-47.
Sekelompok pemuda dan anak-anak yang terlihat di dalam video pun ikut membakar tumpukan paspor yang kemudian diikuti sorak sejumlah orang di dalam video.
“Camkan ini. Kami tidak lagi terdaftar sebagai warga negara kalian, dan telah membebaskan diri dari kalian. Dengan izin dan petunjuk Allah, kami akan mendatangi kalian dengan kekuatan militer yang tidak bisa kalian lawan. Ini janji Allah kepada kami,” kata pria itu seraya menyebut Malaysia dan Indonesia, sebagaimana dikutip dari Straits Times, Selasa (5/7/2016).
Pria yang ada didalam video tersebut berterima kasih kepada Tuhan karena mempermudah jalannya dalam berjihad. Ia bersama rekan-rekannya yang lain di dalam video itu bersyukur karena telah ditunjuk sebagai tauhid.
“Dengan izin-Nya dan bantuan-Nya, kami akan datang kepada kalian dengan kekuatan militer yang tak tertandingi,” katanya.
Otoritas negara Malaysia menganggap video yang dikeluarkan jaringan kelompok militan ISIS ini adalah sebuah deklarasi perang terhadap Negeri Jiran dan Nusantara. Ini adalah video kedua yang dirilis untuk menegaskan kehadiran ISIS di Asia Tenggara.
Sebelumnya pada 23 Juni 2016, mereka mendeklarasikan kekhalifahan di Filipina melalui sebuah video. Dalam video tersebut, tiga pria yang masing-masing satu warga Malaysia, Filipina, dan Indonesia mengajak rekan-rekannya untuk tidak takut bergabung dengan mereka di Asia Tenggara jika tidak bisa pergi ke Suriah dan Irak. - arrhmah news