Pemerintah Bulgaria tidak berani mengkritik Rusia secara keras perihal tuduhan bahwa pesawat jet militer dan pesawat komersial Moskow melanggar wilayah udaranya. Bulgaria menyatakan tidak mencari konfrontasi dengan siapa pun.
Pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Bulgaria, Nikolay Nenchev, mengatakan bahwa telah terjadi kenaikan pelanggaran terhadap wilayah udara oleh
pesawat jet militer dan pesawat komersial Rusia pada bulan lalu. Dia menyebut pelanggaran itu “provokasi terhadap Bulgaria dan angkatan udaranya”.
Namun, pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Bulgaria tibat-tiba melunak dengan menyatakan bahwa pesawat Rusia tidak terlibat dalam pelanggaran terhadap wilayah udaranya. Namun, Bulgarian tetap menyalahkan Rusia karena tidak mengamati norma-norma internasional dalam penerbangan.
Padahal, data Nenchev sebelumnya menyebut pesawat jet militer Rusia melanggar wilayah udara negaranya empat kali dalam satu bulan terakhir. Sedangkan pesawat penumpang Rusia melanggar enam kali.
Rusia telah membantah tuduhan itu dengan mengklaim pesawat mereka terbang di atas Laut Hitam yang merupakan wilayah internasional dan telah mengikuti aturan internasional.
Kementerian Pertahanan Bulgaria, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/7/2016) mengatakan bahwa Bulgaria tidak mencari konfrontasi dengan siapa pun, apalagi dengan Rusia.
”Mereka (Rusia) tidak menghidupkan transponder (pesawat)-nya untuk menyatakan rencana penerbangan mereka. Ada juga kasus penerbangan dari pesawat yang tanpa membedakan tanda-tanda,” bunyi pernyataan kementerian itu.
Bulgaria, bekas negara komunis yang telah menjadi anggota NATO. Negara itu hampir seluruhnya bergantung pada pasokan energi Rusia.
”Kami mengungkapkan keprihatinan perihal menjaga sikap saling menghormati dan saling percaya di antara negara-negara Laut Hitam dalam realisasi penerbangan di wilayah udara internasional di atas wilayah perairan Laut Hitam,” lanjut kementerian itu. - Sindo