Feb 16, 2015
Mesir Bombardir dengan Pesawat Tempur Basis Isis di Libya
LiputanIslam, Tripoli - Mesir membombardir basis kelompok ISIS di Libya, beberapa jam setelah kelompok itu mempublis video penyembelihan 21 warga Kristen Mesir.
TV pemerintah Mesir sebagaimana dilansir BBC News, melaporkan, Senin (16/2), serangan tersebut menghantam kamp-kamp pelatihan dan gudang-gudang senjata kelompok ISIS. Namun tidak ada laporan tentang lokasi serangan tersebut.
Sementara itu sejumlah saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa serangan terjadi di pelabuhan kota Derna, yang dikuasai kelompok itu.
Sebelumnya sebuah video yang dirilis kelomopok ISIS beredar pada hari Minggu (15/2) yang memperlihatkan sekelompok orang berpakaian kuning orange yang disembelih.
ISIS juga mengklaim telah melakukan sejumlah serangan di Libya yang dilanda konflik tidak berujung antara milisi-milisi anti-pemerintah melawan pasukan pemerintah. Kelompok militan telah menguasai ibukota Tripoli dan mamaksa pemerintahan dan parlemen yang diakui masyarakat internasional, memindahkan markasnya ke kota Tobruk. Namun keberadaan kelompok ISIS sendiri baru diketahui publik hanya dalam beberapa waktu terakhir.
Ke 21 warga Kristen Koptik Mesir itu diculik pada bulan Desember 2014 dan Januari 2015 lalu di kota Sirte di timur Libya yang berada di bawah kendali kelompok militan. Sejumlah aksi demonstrasi telah dilakukan oleh keluarga korban penculikan itu di Mesir, menuntut pembebasan para tawananan itu.
Ini adalah video pertama yang dirilis kelompok ISIS tentang aksi mereka di luar basis utama kelompok itu di Suriah dan Irak.
Universitas Al-Azhar, lembaga yang paling dihormati di Mesir, menyebut aksi tersebut sebagai barbar. Sementara itu militer Mesir menyebut aksi serangan mereka di Libya merupakan aksi balas dendam atas tindakan kelompok itu membunuh ke-21 warga Mesir.
“Biarkan mereka yang dekat maupun yang jauh mengetahui, bahwa Rakyat mesir memiliki tameng untuk melindungi mereka,” kata militer Mesir dalam pernyataannya.
Mesir adalah pendukung pemerintah dan militer Libya dalam menghadapi kelompok-kelompok militan.
Sementara itu pada hari Minggu, Italia menutup kantor kedubesnya di Tripoli, menyusul sebagian besar negara-negara lainnya yang telah lebih dahulu menutup kantor perwakilannya di Libya
0 Comments