Feb 18, 2015
Ukraina Tuding Rusia Langgar Perjanjian Damai
Irib - Pemerintah Ukraina menuding Rusia dan pemberontak di timur negara itu sebagai perusak proses perdamaian.
Juru bicara presiden Ukraina, Valery Chaly pada Selasa (17/2/2015) mengatakan, Rusia dan pemberontak tidak mematuhi perjanjian Minsk dan sedang melanggar komitmen mereka.
Dia menambahkan, eskalasi ketegangan itu tidak hanya mengancam wilayah teritorial dan kedaulatan Ukraina, tapi juga keamanan Uni Eropa.
Chaly menuturkan bahwa pemberontak telah memasuki kota strategis, Debaltseve di tengah gencatan senjata.
Staf Militer Ukraina juga mengklaim bahwa sebagian wilayah Debaltseve berada di bawah kontrol pemberontak.
Sementara itu, kelompok pemberontak mengatakan bahwa mereka bergegas masuk dari utara dan timur Debaltseve dan telah mengambil alih stasiun kereta api. Sekitar 80 persen dari kota itu kini berada di tangan mereka.
Dalam panggilan telepon pada Senin, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengimbau Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan pengaruhnya terhadap pemberontak untuk memastikan bahwa mereka menghentikan pertempuran.
Kantor Merkel melaporkan bahwa tiga pemimpin menyepakati langkah-langkah konkrit untuk memberdayakan pemantauan situasi di Debaltseve oleh Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE)
0 Comments