Beritasatu, Myanmar - 47 tentara Myanmar dilaporkan tewas dalam kontak senjata dengan pemberontak suku Kokang di negara bagian Shan, Jumat (13/2). Sementara seorang petinggi militer Suku Kokang atau yang dikenal dengan nama Pasukan Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) menjelaskan dua anggotanya tewas.
Harian Global New Light of Myanmar menyatakan Myanmar terpaksa harus mengerahkan serangan udara untuk memukul mundur pasukan pemberontak. Pertempuran tersebut merupakan yang terbesar dalam dua tahun terakhir.
Akibat pertempuran itu, sekitar 1.000-an warga sipil harus mengungsi hingga menerobos perbatasan Provinsi Yunnan yang masuk dalam wilayah Tiongkok. Shan berbatasan langsung dengan wilayah Tiongkok.
Global New Light of Myanmar juga menyebutkan kontak senjata kedua pasukan terjadi di 13 lokasi berbeda dalam beberapa hari terakhir.
Dalam 10 tahun terakhir Myanmar mengalami konflik kelompok separatis yang menginginkan kemerdekaannya sendiri, terutama di wilayah Shan dan Kachin.
Presiden Myanmar, Thein Sein, selalu berusaha mengupayakan dialog dengan kaum pemberontak namun di saat bersamaan konflik senjata tetap meletus. Kemarin Sein sudah berbicara dengan sejumlah pemimpin kelompok separatis termasuk pemimpin MNDAA. Namun pertemuan tersebut tak membuahkan kesepakatan apa-apa.