Irib - Adel
al-Jubeir, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat mengatakan, 10
negara termasuk lima negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC)
kecuali Oman, terlibat dalam agresi militer ke Yaman.
Ia
menambahkan, operasi udara dengan nama "Badai al-Hazm" terbatas pada
serangan udara, dan serangan ini dilancarkan dengan koordinasi AS.
Al-Jubeir
mengklaim bahwa operasi tersebut didasarkan pada Piagam PBB dan Liga
Arab untuk melindungi Abd-Rabbuh Mansur Hadi, Presiden Yaman yang telah
mengundurkan diri.
Lima
negara P-GCC meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar dan
Kuwait dalam sebuah pernyataan, menyebut Mansur Hadi masih sebagai
Presiden Yaman. Mereka mengumumkan, "Kami memutuskan untuk menanggapai
secara positif permohonan Abd-Rabbuh Mansur Hadi untuk melindungi Yaman
dan rakyat negara ini."
Statemen
tersebut dikeluarkan bersamaan dengan pernyataan Dubes Arab Saudi untuk
AS yang menyebut pemerintah Mansur Hadi sebagai "legal dan sah."
Al-Jubeir mengklaim bahwa tujuan operasi militer ke Yaman untuk
melindungi pemerintah sah negara ini.
Sementara
itu, sejumlah media menyebutkan keterlibatan jet-jet tempur dan kapal
perang Pakistan dalam agresi Arab Saudi ke Yaman. Disebutkan pula bahwa
Mesir dan Yordania berpartisipasi dalam serangan udara militer Arab
Saudi ke Yaman.
Wartawan
Alalam di Yaman mengatakan, militer dan Komite-komite Rakyat sepenuhnya
telah mengontrol Provinsi Aden dan Abyan di selatan negara ini. Ia
menambahkan, jet-jet tempur Arab Saudi telah menarget Bandara Udara
Internasional Sanaa, dan serangan tersebut direspon oleh pertahanan
udara militer Yaman.
Menurutnya,
sumber-sumber keamanan menegaskan bahwa serangan udara militer Arab
Saudi menarget beberapa posisi militer di kota Sanaa termasuk pangkalan
udara al-Dailami dan unit-unit rudal.
Serangan
udara negara-negara P-GCC yang dipimpin oleh Arab Saudi ke Yaman selain
menarget pangkalan udara al-Dailami, juga menarget pangkalan pasukan
khusus di Sanaa, dan pangkalan udara al-Anad di Provinsi Lahij, di Yaman
Selatan.
Militer
dan Komite-komite rakyat pada Rabu berhasil mengontrol penuh Provinsi
Abyan setelah sepenuhnya menguasai kota Aden terutama istana presiden
dan bandara. Mereka juga menangkap Mahmoud al-Subaihi, mantan Menteri
Pertahanan Yaman yang memimpin operasi Mansur Hadi dan milisi
pendukungnya.
Selain
itu, mereka berhasil mengontrol banyak kota dan desa ke arah Yaman dan
pangkalan udara al-Anad, di mana pasukan AS yang ditempatkan di
pangkalan ini telah ditarik keluar Yaman.
Setelah
berhasil menangkap mantan Menhan Yaman, militer dan komite-komite
rakyat negara ini mengontrol kota Lahij, distrik di wilayah Aden,
pelabuhan al- Makha, dekat Bab el-Mandeb, sebuah penyeberangan penting
perdagangan internasional.
Para
pejabat AS pada Rabu mengatakan, rezim Al Saud telah menempatkan
pasukannya di wilayah perbatasan dengan Yaman. Pasukan Saudi mengerahkan
sistem-sistem pertahanan udara dan berbagai unit artilerinya di
perbatasan dengan Yaman.
AS
baru-baru ini mengungkap keterlibatannya dalam agresi militer Arab Saudi
ke Yaman. Gedung Putih menyatakan akan memberikan bantuan logistik dan
informasi. Menurut pernyataan itu, AS sedang berkoordinasi dengan Arab
Saudi dan sejumlah sekutu Arabnya terkait agresi militer ke Yaman.
Sementara
itu, Gerakan Ansarullah menggambarkan serangan militer Arab Saudi ke
Yaman sebagai pengumuman perang terhadap rakyat negara ini. Gerakan ini
menegaskan, rakyat Yaman akan melawan agresi tersebut dengan penuh
keberanian.