LiputanIslam –
Sultan Oman Qaboos Bin Said Al-Said dalam suratnya belum lama ini
mengingatkan Raja Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi bahwa serangan
Saudi ke Yaman merupakan jebakan Amerika Serikat (AS) untuk memecah
Saudi, dan karena itu Sultan Qaboos meminta Raja Salman supaya
menghentikan serangan itu. Demikian dikatakan seorang narasumber di
Riyadh, sebagaimana dilaporkan al-Ittihad Press.
“Dalam surat itu Sultan Oman menyarankan supaya perang terhadap Yaman
dihentikan, sebab ini juga merupakan jebakan AS yang sasarannya adalah
seluruh kawasan,” imbuh sumber tersebut.
Sumber itu juga menyebutkan bahwa sebelumnya, milyarder Saudi
Pangeran Walid bin Talal bin Abdulaziz juga meminta serangan itu
dihentikan sembari menyebut para pelakunya sebagai orang-orang yang
tidak berpikir jauh dan telah bermain-main dengan masa depan dan
keamanan Saudi. Walid mengatakan bahwa lampu hijau yang dinyalakan AS
untuk serangan ke Yaman adalah jebakan berbahaya untuk melemahkan dan
memecah belah Saudi.
Pangeran Mut’ab bin Abdullah juga menentang invasi koalisi pimpinan
Saudi ke Yaman. Dia bahkan menyatakan bahwa “Garda Kepresidenan Arab
Saudi” akan melakukan tindakan untuk menghentikan “petualangan
berbahaya” Saudi di Yaman.
Sejak tanggal 26 Maret lalu Saudi dan negara-negara sekutunya
melancarkan serangan udara ke Yaman dengan dalih menyelamatkan Yaman
setelah presiden negara ini, Abd Rabbuh Mansur Hadi, tersingkir dari
posisinya akibat revolusi yang digerakkan oleh milisi Ansarullah atau
Syiah al-Houthi . Serangan udara ini telah menjatuhkan puluhan korban
tewas warga sipil, termasuk perempuan dan anak kecil.