Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui rencana penjualan lebih dari 130 tank tempur Abrams, 20 kendaraan lapis baja dan peralatan militer lainnya senilai sekitar USD 1,15 miliar atau sekitar Rp15 triliun ke Arab Saudi. Hal itu disampaikan Pentagon hari Selasa.
Badan Kerjasama Keamanan dan Pertahanan AS yang mengawasi penjualan senjata asing mengatakan penjualan akan berkontribusi pada keamanan nasional AS dengan meningkatkan keamanan mitra regional.
”Penjualan ini akan meningkatkan (RSLF) interoperabilitas Royal Saudi Land Force's (RSLF) dengan pasukan AS dan menyampaikan komitmen AS kepada Arab Saudi soal keamanan dan modernisasi angkatan bersenjata,” lanjut badan itu dalam pemberitahuannya kepada anggota parlemen yang diunggah di situsnya, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (10/8/2016).
Arab Saudi dan sekutu Teluk-nya telah campur tangan dalam perang saudara di Yaman pada bulan Maret 2015 setelah gerakan Houthi bersenjata hendak menggulingkan Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi yang sempat mengungsi ke Saudi karena terdesak.
AS memang tidak secara langsung ikut campur dalam krisis Yaman. Namun, AS mendukung langkah Saudi dan sekutunya dalam memerangi kelompok Houthi Yaman. Peralatan tempur Saudi yang digunakan dalam perang di Yaman juga buatan AS.
Meski demikian Pemerintah Obama setuju soal rencana penjualan peralatan tempur AS kepada Arab Saudi, namun rencana ini masih membutuhkan persetujuan Kongres, yang bisa saja justru menghalanginya. Sindo