Pihak Gedung Putih Amerika Serikat (AS) mengatakan, tindakan pencegatan dan pengejaran yang dilakukan oleh kapal perang perusak USS Nitze oleh empat kapal milik Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) di Selat Hormuz tidak bisa diterima. Demikian disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, pada hari Kamis (25/08).
Kapal-kapal milik IRGC pada hari Selasa (23/08) telah mencegat dan mengejar kapal USS Nitze dengan kecepatan tinggi dan hanya berjarak sekitar 300 yard atau sekitar 274 meter. Menurut Pejabat dari Pentagon saat berbicara dengan nama anonim itu menyebutkan bahwa manuver kapal-kapal Iran sebagai insiden “tidak aman dan tidak profesional”.
“Tidak jelas apa maksud dari kapal Iran itu, tapi perilaku ini tidak dapat diterima,” kata Earnest kepada wartawan.
”Jenis-jenis tindakan seperti ini memiliki potensi meningkatkan ketegangan yang semestinya tidak perlu,” lanjut Earnest, seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (26/8/2016).
Akibat pencegatan dan pengejaran tersebut, kapal perang AS mengubah jalur untuk mengindari insiden berbahaya. AS menegaskan kapal perangnya berlayar di peraian internasional di Selat Hormuz.
Namun, IRGC curiga terhadap aktivitas militer AS di dekat perbatasan Iran. Pasukan Iran telah dikerahkan dalam latihan perang yang kerap digelar di kawasan Teluk. Tampak dalam sebuah video bahwa kapal perang AS dikejar oleh kapal perang milik pasukan garda Revolusi Iran.
Insiden laut antara AS dan Iran pernah terjadi pada bulan Januari lalu, dimana IRGC telah menahan 10 pelaut AS dengan dua kapal patrolinya yang memasuki wilayah perairan Iran secara ilegal. Namun, 10 pelaut AS itu kemudian dibebaskan 15 jam kemudian karena para pelaut itu mengakui kesalahannya.