Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia berhasil menggagalkan serangan “teroris” di Crimea yang direncanakan oleh badan intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina. Rusia marah dengan upaya sabotase yang dilakukan intelijen Ukraina di Crimea.
Menurut pengumuman FSB hari Rabu (10/8/2016), Direktorat Utama Intelijen Departemen Pertahanan Ukraina (HUR MOU) sedang mempersiapkan untuk menargetkan infrastruktur penting di semenanjung Crimea yang sudah menjadi bagian dari Rusia.
FSB melanjutkan, sekelompok penyusup ditemukan di dekat Kota Armyansk di Crimea utara dekat perbatasan Ukraina dalam operasi khusus FSB khusus selama akhir pekan. Baku tembak pecah dalam pengagalan serangan di Crimea.
Sebanyak 20 alat peledak buatan setara dengan lebih dari 40 kilo TNT, amunisi, granat, dan senjata lain yang digunakan oleh pasukan khusus Angkatan Darat Ukraina ditemukan di lokasi kejadian.
Aksi percobaan sabotase ini juga didukung kendaraan lapis baja Ukraina. FSB mengkonfirmasi satu anggotanya tewas dalam operasi ini.
Usai percobaan sabotase, keamanan wilayah Crimea telah diperketat. Aparat keamanan tambahan Rusia telah disebar di dekat objek infrastruktur besar, tempat-tempat ramai dan di perbatasan Rusia-Ukraina.
Sementara itu, seorang juru bicara intelijen pertahanan Ukraina, seperti dikutip Reuters, semalam (10/8/2016), telah membantah laporan FSB. Intelijen Ukraina menyebut informasi dari FSB Rusia sebagai informasi palsu.
Crimea sebelumnya bagian dari wilayah Ukraina. Namun, sejak krisis Ukraina pecah, rakyat Crimea menggelar referendum memisahkan diri dari Ukraina. Setelah pisah, Crimea bergabung dengan Rusia.
Namun, bergabungnya Crimea ke Rusia tidak pernah diterima oleh Ukraina dan negara-negara Barat. Ukraina bertekad merebut kembali Crimea dari Rusia. - Sindo