Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan perintah untuk militer agar menghancurkan kelompok Abu Sayyaf. Duterte mengatakan negaranya berisiko ”terkontaminasi” ISIS karena Abu Sayyaf telah bersumpah setia pada ISIS.
Kelompok Abu Sayyaf yang terlibat penculikan sejumlah sandera asing, termasuk warga Indonesia telah dinyatakan sebagai musuh negara yang kejam. Kelompok ini beberapa waktu lalu mengeksekusi penggal sandera asal Kanada karena tidak ditebus.
”Hancurkan mereka, itu perintah,” kata Duterte kepada para tentara di sebuah pangkalan militer di Zamboanga, seperti dikutip Reuters, Kamis (11/8/2016).
Dia menggambarkan Abu Sayyaf sebagai teroris dan bandit yang membunuh warga sipil tanpa alasan yang jelas. Duterte telah mengesampingkan opsi benegosiasi dengan kelompok itu.
Pada bulan Juni lalu, sebuah video beredar secara online yang menunjukkan kelompok ISIS menerima sumpah setia para militan Abu Sayyaf di Filipina.
“Diperlukan suatu tindakan sekarang, atau Filipina mempertaruhkan diri ‘terkontaminasi’ oleh penyakit ISIS,” ujar Duterte.
”Saya melihat masalah menjulang, dalam tiga sampai tujuh tahun dari sekarang, kita akan memiliki masalah dengan ISIS,” imbuh dia yang menjanjikan peralatan modern bagi tentara Filipina untuk melawan Abu Sayyaf.