Kota Mekkah yang didalamnya penuh situs-situs suci bersejarah telah berubah menjadi kota metropolis yang menyilaukan, dimana tas Paris Hilton dapat dibeli oleh sejumlah kaum bangsawan. Demikian tertulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan teleSurtv pekan lalu.
Terletak di antara dua gunung terpencil, kota Mekkah berada di rongga sekitar 45 mil di pedalaman dari pelabuhan Laut Merah Jeddah, meski matahari bersinar terik, jutaan orang berduyun-duyun mendatangi kota suci itu untuk melakukan ritual ibadah haji.
Tetapi jika seorang jamaah haji yang mungkin pernah kesana sekitar dua dekade lalu, kemudian kembali ke tempat yang sebelumnya merupakan kota kecil disebuah gurun ini, hari ini, mereka pasti seolah tidak akan percaya ada banyak gedung pencakar langit menjulang tinggi yang bertebaran disana layaknya sebuah halusinasi dari pusat perbelanjaan metropolis yang menyilaukan dan hotel-hotel mewah. Sungguh! bahkan ada toko tas Paris Hilton di kota suci tersebut.
“Apa yang telah Saudi lakukan terhadap Mekkah benar-benar mengerikan,” kata seorang Muslim Inggris kepada The Spectator. “Ini adalah sebuah ritel ekstravaganza menuju ke Masjidil Haram. Selama menjalankan haji, hal terakhir yang saya lihat sebelum berbalik ke arah Ka’bah adalah toko Samsonite dan Haagen-Dazs. Mereka telah merubah Mekkah menjadi pusat perbelanjaan”.
Hampir 95 persen dari bangunan bersejarah kota ini telah dihancurkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk membuat jalan bagi pengalaman haji mewah dan penuh komersialisasi yang merupakan kebanggaan dan sukacita dari Kerajaan saleh Arab Saudi.
Dulu, kota ini merupakan sebuah tempat suci dimana Nabi Muhammad selalu berkhotbah tentang kesetaraan, namun Saudi kini mengubahnya menjadi taman bermain untuk orang kaya, untuk menikmati gaya kapitalisme Barat.
Situs-situs yang berumur ribuan tahun dengan kepentingan sejarah besar telah hancur termasuk rumah di mana Nabi Muhammad lahir. Masjid Bilal, yang sudah ada hampir 1400 tahun yang lalu, juga telah dibuldoser dalam beberapa dekade terakhir. Dan yang sangat mengerikan adalah rumah milik istri yang paling dicintai Muhammad, Khadijah, sekarang oleh pemerintah Arab Saudi dijadikan WC umum, yang mungkin merupakan simbol yang tepat dari rezim Saudi.
Di tengah kegilaan Saudi atas semua ini, adalah Makkah Royal Clock Tower yang menjulang. Menara jam bertanduk yang tingginya 1972 kaki dan dibangun di atas hampir 400 lokasi yang memiliki kepentingan budaya dan sejarah Islam.
Mungkin yang paling menjijikkan adalah pembukaan toko tas sosialita AS dan ahli waris Paris Hilton di Mecca Mall yang luas dikota ini. Sementara non-Muslim tidak diperbolehkan masuk di kota suci, rezim Saudi secara simbolik membuat pengecualian untuk Hilton.