Kementerian Pertahanan China, mengatakan Jepang “bermain api” dengan rencananya untuk patroli di perairan sengketa di Laut China Selatan. Pernyataan keras Beijing ini muncul setelah Tokyo mengumumkan rencananya untuk patroli di kawasan itu dengan Amerika Serikat (AS).
Menteri Pertahanan Jepang, Tomomi Inada, telah mengumumkan bahwa Tokyo akan meningkatkan keterlibatannya di Laut China Selatan dengan menggelar latihan bersama bersama Angkatan Laut AS. Jepang juga ingin membantu meningkatkan kapasitas Angkatan Laut negara-negara di kawasan Laut China Selatan.
Pengumuman itu mendapat respons keras dari Kementerian Pertahanan China. ”Pengumuman itu bertujuan untuk mengacaukan situasi Laut China Selatan dan mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari perairan bermasalah. Kami harus sungguh-sungguh mengatakan bahwa Jepang ini salah perhitungan,” kata juru bicara kementerian itu, Yang Yujun.
“Jika Jepang ingin melakukan patroli bersama atau latihan bersama di perairan yang dikelola oleh China, itu hanya seperti bermain dengan api, dan militer China tidak akan duduk dan menonton,” lanjut Yujun, seperti dikutip dari IB Times, Jumat (30/9/2016).
China mengklaim kedaulatan hampir seluruh kawasan Laut China Selatan dan telah mencela tindakan AS dan Jepang yang disebut Beijing sebagai aksi campur tangan. China juga menolak klaim parsial dari negara-negara di Asia Tenggara.
Beijing pada hari Senin lalu untuk pertama kalinya mengirim jet-jet tempur yang mendekati wilayah yang direspons militer Jepang dengan manuver “scramble”. Ada sekitar 40 pesawat jet tempur China yang bermanuver menuju Pasifik Barat untuk latihan tempur.