Media Inggris, The Sun Online, melansir laporan yang menyebut para perempuan Yazidi Irak yang dijadikan budak seks oleh kelompok ISIS dijual di Arab Saudi. Laporan itu berdasarkan wawancara dari anggota Popular Mobilisation Units (PMU) Irak yang mengaku memiliki bukti berupa rekaman gambar di ponsel.
Arab Saudi sejatinya merupakan bagian dari koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
“Petugas Investigasi kami terkejut pada gambar berikutnya, yang kami yakini itu perempuan Yazidi Irak yang diambil sebagai budak seks,” kata seorang juru bicara PMU Irak yang identitasnya dilindungi media Inggris tersebut.
PMU Irak adalah kelompok milisi Irak yang ikut memerangi kelompok Islamic State (ISIS) di Irak. ”Gambar itu lelang dari perempuan di Arab Saudi dan seksual eksplisit dari militan dan wanita di sebuah hotel,” lanjut juru bicara PMU Irak, yang dikutip semalam (20/9/2016).
”Data lokasi yang diamati pada file gambar bisa diaktifkan secara default pada banyak ponsel pintar,” katanya. ”Gambar lebih lanjut melibatkan anggota ISIS di wilayah Irak yang diduduki oleh ISIS, termasuk wilayah Mosul dan Baiji.”
Para milisi PMU Irak sekarang mati-matian berusaha melacak keluarga perempuan Yazidi dalam gambar tersebut dan berupaya melakukan penyelamatan. ”Kami sedang terlibat dengan anggota Yazidi kami untuk menemukan keluarga wanita, lokasi dan kondisi kesehatannya,” imbuh dia.
”Kami berharap untuk membebaskan dirinya dan semua perempuan Irak yang diambil sebagai budak seks oleh ISIS di Irak atau di luar Irak sebagai penegakan hak asasi manusia yang mereka (ISIS) tolak.”
Departemen Kehakiman Arab Saudi yang dimintai untuk berkomentar belum memberikan respons atas laporan itu. - Sindo