Saudi Arabia ingin memindahkan medan perang yang dilancarkannya ke Iran, setelah petualangannya di Suriah dan Yaman mengalami kegagalan. Hal ini sekaligus akan memberikan pukulan langsung ke Iran setelah gagal dalam perang proksi melawan Iran di kedua wilayah itu.
Seperti dilaporkan Veterans Today, 5 September, Saudi Arabia bekerjasama dengan Israel telah mengubah kantor-kantor diplomatiknya di kawasan menjadi jaringan mata-mata untuk menggerakkan para teroris beroperasi di wilayah Iran.
Mengutip media Lebanon Al-Manar laporan itu menulis, “Sejumlah sumber mengkonfirmasikan bahwa Saudi Arabia telah merekrut kelompok-kelompok teroris untuk menghantam keamanana nasional Iran.” Terkait dengan hal itu Menhan Saudi Arabia Pangeran Mohammed bin Salman telah menawarkan hadiah senilai $500.000 bagi bagi para teroris yang beraksi di Iran.
“Saudi dengan bekerjasama dengan Israel telah mengubah kedutaan-kedutaan besarnya menjadi jaringan mata-mata untuk menghantam Iran. Mereka berusaha untuk memindahkan operasi teroris ke wilayah Iran,” tulis laporan itu.
Hal itu berkaitan dengan kegagalan ‘petualangan’ Saudi Arabia di Suriah, dan terakhir di Yaman. Yang terakhir terjadi setelah para pejuang Yaman berhasil menembakkan rudal-rudal ballistiknya yang tidak bisa dihentikan Saudi dan koalisi pimpinananya, sehingga menimbulkan kerusakan hebat pasukan koalisi Saudi di Yaman.
Terakhir, para pejuang Yaman menembakkan rudal Borkan, rudal yang memiliki daya jangkau hingga 800 km, jauh ke wilayah Saudi Arabia.
Seperti dilaporkan Veterans Today dalam laporan itu, rudal ballistik baru bernama Borkan 1 berhasil ditembakkan ke wilayah Ta’if yang kaya minyak. Kota ini berada 700 kilometer di dalam wilayah Saudi Arabia.
“Fakta bahwa Yaman berhasil menembakkan rudal sejauh itu, telah mengubah nasib peperangan di Yaman. Kini Ibukota Saudi Riyadh berada dalam jangkauan serangan rudal Yaman,” tulis Veterans Today.
Menurut laporan-laporan media Yaman, rudal Borkan 1 dibuat seluruhnya oleh para teknisi Yaman. Dibuat meniru rudal Scud buatan Rusia, rudal ini diklaim berdaya jangkau hingga 800 km. Menurut laporan itu, para pejabat militer Saudi terkejut dengan kecepatan rudal itu, yang disebut-sebut ‘melesat bak meteor’.
Sebelumnya Yaman diketahui sukses meluncurkan rudal-rudal ballistik buatan Rusia yang membawa kehancuran hebat bagi pasukan koalisi pimpinan Saudi Arabia yang tidak memiliki sistem pertahanan udara canggih seperti Iran.