Social Icons

Jun 9, 2015

Persaingan dengan Iran Memanas, Saudi Ancam Miliki Nuklir

Sindo - Arab Saudi mengancam untuk memperoleh senjata nuklir jika perundungan diplomatik untuk menghentikan ambisi nuklir Iran gagal. Ancaman Saudi untuk memperoleh bom nuklir adalah yang kedua kali yang semakin menunjukkan persaingan yang memanas dengan Iran.

Ancaman itu disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris, Pangeran Mohammed bin Nawwaf bin Abdulaziz Al-Saud.


Menurutnya, Kerajaan Arab Saudi berharap negosiasi nuklir Teheran yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan menghasilkan kesepakatan yang menghentikan ambisi nukir Iran.

“Namun, jika tidak terjadi, maka semua pilihan berada di atas meja,” katanya mengacu pada sikap Saudi yang akan memiliki nuklir karena tak ingin kalah dari Iran.

Riyadh selama ini telah menuduh Teheran mendestabilisasi wilayah dengan mendanai pemberontak Houthi di Yaman. Negara yang masih dilanda perang itu sudah lama dicurigai sebagai medan perang proxy antara Saudi dan Iran, meski kedua pihak membantahnya.

Ancaman Pangeran Mohammad bahwa Saudi akan memperoleh bom nuklir muncul dalam wawancara dengan The Telegraph, yang dipublikasikan Senin kemarin.

Negosiasi nuklir Iran antara Iran dan P5 + 1 (AS, Inggris, Perancis, China, Rusia dan Jerman) akan mencapai hasil final pada akhir Juni 2015. Pada waktu itulah, kepastian Iran untuk mengembangkan nuklir atau tidak akan ditentukan.

“Kami selalu menyatakan dukungan kami untuk menyelesaikan ‘berkas’ nuklir Iran dengan cara diplomatik dan melalui negosiasi,” kata Mohammed.

”Kami memuji upaya presiden Amerika dalam hal ini, dengan ketentuan bahwa setiap kesepakatan yang dicapai adalah kedap dan bukan jenis kesepakatan yang menawarkan lisensi Iran untuk melanjutkan kebijakan asingnya untuk mendestabilisasi di kawasan itu (Timur Tengah dan sekitarnya). Buktinya ada di dalam ‘puding’,” ujar Dubes Saudi itu.

Dia juga berharap Iran akan menawarkan jaminan bahwa mereka tidak akan berambisi memiliki senjata nuklir. "Tetapi jika hal ini tidak terjadi, maka semua pilihan akan berada di meja untuk Arab Saudi,” katanya lagi.

”Program nuklir Iran merupakan ancaman langsung ke seluruh wilayah dan merupakan sumber utama dan insentif bagi proliferasi nuklir di Timur Tengah, termasuk Israel," imbuh Mohammed.

Arab Saudi diyakini telah mendanai hingga 60 persen dari program nuklir Pakistan. Dengan kondisi itulah, Saudi bisa leluasa membeli hulu ledak ke negara yang didanai itu.

Pangeran Turki al-Faisal, yang sebelumnya menjabat Menteri Luar Negeri Arab Saudi juga pernah mengeluarkan ancaman bahwa Saudi akan memperoleh bom nuklir jika Iran memilikinya.
Comments
0 Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...