Berita Militer - China sedang menge-upgrade kemampuan pesawat pembom berat
jarak jauh mereka. H-6K adalah jenis pewawat pembom China yang tidak bisa
dianggap remeh oleh Amerika Serikat . Hal ini disampaikan ahli militer Amerika
Serikat David Axe. Menurut dia, H-6K akan memiliki kemampuan serangan nuklir,
dimana psawat itu telah melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2007 dan
memasuki layanan ke militer sekitar dua tahun kemudian.
Setidaknya dua resimen Angkatan Udara China diyakini mengoperasionalkan H-6K.
“H-6K adalah B-52-nya Beijing. Mampu terbang jauh, hemat
bahan bakar dan sederhana, dilengkapi dengan elektronik modern dan kuat,
senjata presisi. Meskipun harus mengatakan dengan adil, B-52 masih memiliki
kelebihan yaitu masih terbang lebih jauh dengan lebih banyak membawa bom dan
rudal, “jelasnya.
Pesawat Pembom H-6K adalah versi terbaru dan upgrade dari pembom
strategis bermesin ganda buatan Rusia Tupolev Tu-16. Axe menyebut Tu-16 adalah “Pesawat yang handal, seperti B-52
Amerika Serikat, yang pertama terbang pada tahun 1954 dengan banyak upgrade, masih akan kuat.”
Pembom strategis bisa membawa 12 ton senjata, termasuk enam
rudal supersonic YJ-12 atau rudal jelajah subsonik CJ-20 yang masing-masing
mampu menyerang pada jarak 250 dan 1.500 mil. Radius tempur pesawat itu
dilaporkan hampir mencapai 2.200 mil dan dapat secara signifikan diperpanjang
dengan pengisian bahan bakar udara.
Militer Today melaporkan pesawat diperkirakan mampu menghancurkan
sasaran di Jepang, Malaysia, Filipina, Vietnam, Guam, Hawaii dan Alaska tanpa
meninggalkan zona pertahanan udara. Hal inilah yang menurut Axe harus
benar-benar dicermati oleh Amerika.
“Ada beberapa kelemahan H-6K yakni kemampuan menargetkan
terbatas dan konsumsi bahan bakar yang tinggi. Tetapi lebih aman jika mengasumsikan
bahwa China akan mengatasi masalah ini,” katanya.