Inggris akan menggandakan jumlah personil untuk mengambil bagian dalam latihan perang di Timur Jauh. Negara ini berusaha untuk membangun kembali kehadiran militer Inggris di ‘timur dari Suez’.
Perdana Menteri David Cameron akan mencoba untuk membalikkan situasi di beberapa decade terakhir di mana terjadi penurunan kekuatan Inggris di kawasan itu dengan melakukan peningkatan jumlah personil untuk latihan di darat, udara dan laut.
Latihan
dijalankan oleh Five Powers, aliansi pertahanan yang terdiri dari
Inggris, Australia, Selandia Baru, Malaysia dan Singapura.
Jumlah personel Inggris berpartisipasi dalam latihan perang tahunan di wilayah ini akan meningkat dari sekitar 100 personel pada tahun ini menjadi 200 personel pada tahun 2021.
Inggris akan mengirim 30 Marinir dan unit penyelam Angkatan Laut untuk mengambil bagian dalam latihan Bersama di-Lima, Malaysia tahun depan.
Tahun ini latihan berlangsung dua minggu, dan mengulangi membela negara dari musuh fiktif. Typhoon RAF akan mengambil bagian dalam latihan di wilayah tersebut pada tahun berikutnya.
Aliansi Five Powers dibentuk pada tahun 1971 untuk melindungi mantan koloni Inggris Malaysia dan Singapura dari serangan. Komunis China dianggap sebagai ancaman abadi.
Hal itu dimaksudkan untuk mengkompensasi penutupan semua pangkalan militer Inggris ‘timur dari Suez’ dan berakhirnya pos-pos permanen di Asia Tenggara, Timur Tengah dan India.
Perjanjian tersebut menyatakan bahwa ketika terjadi serangan bersenjata atau ancaman perang, mereka segera berkonsultasi satu sama lain untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
“Kita sekarang melihat ke belakang East of Suez, di mana ancaman di masa depan dan tantangan yang berbeda dunia,” kata seorang pejabat Inggris sebagaimana dikutip Telegraph Kamis 30 Juli 2015.
Keputusan ini mengikuti pengumuman tahun lalu bahwa Inggris akan membuka sebuah pangkalan angkatan laut permanen di Mina Salmon di Bahrain yang cukup besar untuk kapal dan kapal induk. Ini adalah pertama pangkalan militer permanen dibuka oleh Inggris di Timur Tengah setelah lebih dari empat dekade.
Jumlah personel Inggris berpartisipasi dalam latihan perang tahunan di wilayah ini akan meningkat dari sekitar 100 personel pada tahun ini menjadi 200 personel pada tahun 2021.
Inggris akan mengirim 30 Marinir dan unit penyelam Angkatan Laut untuk mengambil bagian dalam latihan Bersama di-Lima, Malaysia tahun depan.
Tahun ini latihan berlangsung dua minggu, dan mengulangi membela negara dari musuh fiktif. Typhoon RAF akan mengambil bagian dalam latihan di wilayah tersebut pada tahun berikutnya.
Aliansi Five Powers dibentuk pada tahun 1971 untuk melindungi mantan koloni Inggris Malaysia dan Singapura dari serangan. Komunis China dianggap sebagai ancaman abadi.
Hal itu dimaksudkan untuk mengkompensasi penutupan semua pangkalan militer Inggris ‘timur dari Suez’ dan berakhirnya pos-pos permanen di Asia Tenggara, Timur Tengah dan India.
Perjanjian tersebut menyatakan bahwa ketika terjadi serangan bersenjata atau ancaman perang, mereka segera berkonsultasi satu sama lain untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
“Kita sekarang melihat ke belakang East of Suez, di mana ancaman di masa depan dan tantangan yang berbeda dunia,” kata seorang pejabat Inggris sebagaimana dikutip Telegraph Kamis 30 Juli 2015.
Keputusan ini mengikuti pengumuman tahun lalu bahwa Inggris akan membuka sebuah pangkalan angkatan laut permanen di Mina Salmon di Bahrain yang cukup besar untuk kapal dan kapal induk. Ini adalah pertama pangkalan militer permanen dibuka oleh Inggris di Timur Tengah setelah lebih dari empat dekade.