Royal Thai Air Force (RTAF) berencana untuk membuat dua skuadron pesawat tanpa awak (UAV), skuadron UAV ini akan menjadi skuadron pertama di Thailand.
Angkatan Udara saat ini menunggu persetujuan anggaran untuk mewujudkan hal tersebut. Panglima Angkatan Udara ACM Tritos Sonchaeng mengatakan skuadron akan berbasis di Wing 4 di Nakhon Sawan, yang saat ini dihuni empat skuadron yang terdiri dari pesawat latih , F-16, dan pesawat patroli Arava.
Usulan itu muncul di tengah laporan Angkatan Udara yang akan
menonaktifkan armada tiga pesawat patroli Arava dibeli dari Israel 36
tahun yang lalu. Biasanya pesawat Arava perlu di-upgrade setiap tiga
tahun.
Berbicara tentang pesawat patroli Arava, ACM Tritos mengatakan mereka telah melayani angkatan udara dengan baik. Skuadron 402 dan 404 akan berubah menjadi skuadron pesawat UAV. Sebuah sumber mengatakan bahwa Angkatan Udara akan mengerahkan UAV setelah pesawat Arava dipensiunkan.
Menurut sumber tersebut, RTAF saat ini memiliki beberapa UAV dalam pelayanan tetapi jumlah yang tepat tidak diketahui. Beberapa UAV dibeli dari luar negeri dan beberapa lagi dikembangkan secara lokal oleh Angkatan Udara.
Berbicara tentang pesawat patroli Arava, ACM Tritos mengatakan mereka telah melayani angkatan udara dengan baik. Skuadron 402 dan 404 akan berubah menjadi skuadron pesawat UAV. Sebuah sumber mengatakan bahwa Angkatan Udara akan mengerahkan UAV setelah pesawat Arava dipensiunkan.
Menurut sumber tersebut, RTAF saat ini memiliki beberapa UAV dalam pelayanan tetapi jumlah yang tepat tidak diketahui. Beberapa UAV dibeli dari luar negeri dan beberapa lagi dikembangkan secara lokal oleh Angkatan Udara.