Dikabarkan Rusia akan menyediakan pesawat tempur pencegat
supersonik MiG-31 untuk Suriah, untuk memenuhi kontrak bilateral. Pada tahun
2007, Rusia dan Suriah menandatangani dua perjanjian pembelian senilai $US1
miliar untuk penyediaan MiG-29M dan MiG-31. Pengiriman pesawat tempur MiG-29M
telah berlangsung, tapi MiG-31 yang
dilaporkan tertunda karena tekanan dari Israel.
Sebagaimana dilaporkan BGNNews.com dan dikutip Sputnik Senin 17 Agustus 2015 yang mengutip sejumlah sumber sebanyak enam MiG-31 telah
mendarat di Damaskus. Dijelaskan bahwa keputusan Rusia ini sebagai dukungan
kepada Suriah untuk memerangi ISIS.
Jika benar kabar ini maka tentu saja akan menggenjot
kemampuan Suriah. Karena kelompok yang terdiri dari empat MiG-31 mampu
mengendalikan ruang udara seluas 800-900 km.
MiG-31 adalah pesawat pencegat supersonik yang dibangun
untuk digunakan oleh Angkatan Udara Soviet pada 1970-an. Pesawat ini dirancang
untuk mendeteksi dan menghancurkan target udara yang terbang sangat rendah,
rendah, sedang dan tinggi dan mampu beroperasi di siang dan malam dalam segala
cuaca.
Kedatangan enam MiG-31 akan menjadi masalah tersendiri
bagi jet-jet tempur koalisi yang saat ini dengan leluasa keluar masuk wilayah
Suriah. Mereka bisa berfungsi sebagai pencegat yang sangat berbahaya bagi
pesawat tempur Amerika dan sekutunya.