Amerika Serikat dan
Italia akan melakukan penerbangan observasi terhadap Rusia yang merupakan
pelaksanaan dari perjanjian Internasiol langit
terbuka untuk memantau perkembangan senjata nuklir, kata Kepala Pusat Nasional Kementerian Pertahanan
Rusia, Sergey Ryzhkov.
Dilansir dari Sputnik pada Senin (17/8/2015), Ryzhkov
mengatakan, observasi ini akan dilakukan oleh kedua negara mulai hari ini,
hingga 22 Agustus mendatang. Observasi ini akan mencakup seluruh wilayah Rusia.
"dimulai tanggal 17 hingga 22 Agustus, dalam rangka
perjanjian internasional Open Skies, misi gabungan dari AS dan Italia akan
melakukan penerbangan observasi atas wilayah Federasi Rusia dengan menggunakan
pesawat observasi Amerika OC-135B, yang bertolak dari Bandara di Novosibirsk,"
ucap Ryzhkov.
Dirinya juga mengatakan, pesawat yang akan digunakan AS dan
Italia tidak diperkenankan untuk membawa senjata jenis apapun. Barang-barang
yang boleh dibawa hanyalah peralatan pengamatan, seperti kamera, dan
barang-barang itu juga harus menjalani serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu
sebelum dapat digunakan.
"Semua barang yang dibawa dalam pesawat itu, termasuk
kamera pengintai udara telah lulus sertifikasi internasional, dimana Rusia juga
terlibat dalam pemeriksaan itu. Salah satu syarat sertifikasi adalah
menghilangkan kemungkinan menggunakan sarana teknis yang dilarang oleh
perjanian." sambungnya.
Perjanjian Open Skies atau “langit terbuka” sendiri
sejatinya bukanlah sebuah perjanjian baru. Perjanjian ini sudah diteken sejak
tahun 1992, dan menjadi salah satu alat untuk membangun kepercayaan antar
negara-negara di Eropa paska perang dingin.
Perjanjian yang diikuti oleh 34 negara itu, dimana mayoritas
adalah negara anggota NATO, memungkinkan negara-negara peserta untuk secara
terbuka mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kegiatan militer dari
masing-masing negara anggota perjanjian. Observasi yang dilakukan oleh Rusia
dan negara NATO biasanya diadakan secara timbal balik.