Juru bicara Kementerian Pertahanan China Yang Yujun mengatakan, latihan gabungan ini rencananya akan digelar pada tanggal 20 hingga 29 Agustus mendatang, dan bertempat di Peter the Great Gulf dan di sepanjang lepas pantai Rusia, yang masih masuk ke dalam wilayah laut Jepang.
“Tujuan utama dari latihan adalah untuk lebih meningkatkan kemampuan
guna bersama-sama mengatasi ancaman keamanan maritim. Latihan ini akan
mencakup pelatihan pertahanan udara, anti-kapal selam dan peperangan di
permukaan laut, dan latihan pendaratan,” kata Yang.
“Dalam latihan kali ini, China akan mengirimkan tujuh buah kapal, termasuk kapal perusak dan kapal pengawal, dan juga akan mengirimkan jet tempur dan pesawat lainnya,” sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (31/7/2015).
Sementara itu, dari sisi Rusia akan mengirimkan beberapa kapal selam, kapal perusak, beberapa pesawat tempur. “Kedua belah juga akan mengirimkan kapal pembawa helikopter dan juga marinir,” Yang menambahkan.
Latihan gabungan ini merupakan bentuk realisasi dari kerjasama militer, politik dan ekonomi, yang dicapai kala terjadi pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jiping, disela-sela pertemuan puncak BRICS di kota Ufa, Rusia beberapa waktu lalu.
“Dalam latihan kali ini, China akan mengirimkan tujuh buah kapal, termasuk kapal perusak dan kapal pengawal, dan juga akan mengirimkan jet tempur dan pesawat lainnya,” sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (31/7/2015).
Sementara itu, dari sisi Rusia akan mengirimkan beberapa kapal selam, kapal perusak, beberapa pesawat tempur. “Kedua belah juga akan mengirimkan kapal pembawa helikopter dan juga marinir,” Yang menambahkan.
Latihan gabungan ini merupakan bentuk realisasi dari kerjasama militer, politik dan ekonomi, yang dicapai kala terjadi pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jiping, disela-sela pertemuan puncak BRICS di kota Ufa, Rusia beberapa waktu lalu.