Sindo - Rusia diprediksi akan memberikan respon keras jika Amerika Serikat (AS) tetap mengirimkan jet tempur F-22 ke Eropa. Prediksi tersebut diutarakan oleh pengamat Institut AS dan Kanada Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Vladimir Batyuk.
Batyuk mengatakan, bukan hanya akan berdampak respon keras kepada AS, tapi rencana pengiriman itu juga akan menjadi bumerang bagi AS dan sekutunya. Dirinya yakin, pengiriman pesawat tersebut akan melecut Rusia untuk segera menyelesaikan pengembangan pesawat generasi kelima mereka.
"Dengan adanya rencana pengiriman pesawat generasi kelima Raptor, ini akan menjadi motivasi bagi Rusia untuk mempercepat pengembangan dan penempatan pesawat generasi kelima mereka T-50," kata Batyuk.
"Pemerintah Rusia juga akan memberikan respon yang setimpal kepada AS dan sekutunya, atas apa yang mereka lakukan," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (16/6/2015).
Dirinya menekankan, sebagai bentuk respon atas pengiriman pesawat tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mungkin tidak akan mengesampingkan niat untuk menaruh senjata anti-pesawat di sepanjang perbatasan.
Ketika disinggung apakah pesawat F-22 bisa menjadi ancaman serius bagi Rusia, Batyuk mengatakan, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan semacam itu. Batyuk mengaku belum mengetahui sejauh mana kekuatan pesawat tersebut di lapangan, dan dirinya juga yakin Rusia memikili teknologi yang memandai untuk menghalau pesawat tersebut.