LiputanIslam – Sekjen gerakan Ahl al-Haq, Syeikh
Qais al-Khazali, mengumumkan kota Baiji berhasil dibebaskan sepenuhnya
dari tangan kelompok teroris takfiri Negara Islam Irak dan Suriah
(ISIS), dan bendera Irak sudah berkibar di kantor adimistrasi distrik
ini.
“Kami tabuhkan kabar gembira keterbebasan Baiji sepenuhnya. Pasukan
gabungan Irak dan relawan al-Hashd al-Shaabi yang didukung jet tempur
Irak hari ini telah membebaskan kota ini sepenuhnya,” ungkapnya kepada
al-Sumaria News, Minggu (7/6).
Dia menambahkan, “Perang pembebasan Baiji telah menjatuhkan korban dalam
jumlah besar di barisan ISIS. Mereka juga menderita kerugian besar di
bidang perlengkapan perang.”
Khazali juga mengatakan bahwa kelompok Ahlul Jaq pada 8 Mei lalu
telah menyerukan pembentukan kamar operasi gabungan yang melibatkan
al-Hashd al-Shaabi untuk pembebasan kilang minyak Baiji karena,
menurutnya, perang tidak akan berkesudahan tanpa keterlibatan al-Hashd
al-Shaabi.
Baiji berada di 200 km utara Baghdad dan terletak di dekat salah satu
instalasi minyak terbesar di Irak sehingga sangat penting baik bagi
pemerinatah Irak maupun kawanan teroris ISIS.
Pada November tahun lalu pasukan Irak berhasil membebaskan kota Baiji
dan bahkan juga dapat membuyarkan kepungan ISIS terhadap kilang Baiji,
namun ISIS kemudian dapat menguasai lagi sebagian besar kota Baiji
sebelum kemudian kemudian menguasai kilang Baiji yang merupakan salah
kilang minyak terbesar di Irak dengan kapasitas produksi sebesar 300,000
barel/hari.
Dalam beberapa bulan terakhir, didukung pasukan relawan, tentara Irak
berhasil merebut kembali beberapa kawasan dari tangan ISIS. Namun,
hingga kini masih banyak wilayah Irak, termasuk Mosul dan Ramadi, yang
masih dikuasai ISIS yang kekuatannya dipastikan tak lepas dari dukungan
terselubungan Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya di kawasan
Timur Tengah.
Sementara itu, kepolisian Irak di provinsi Diyala di bagian timur
Irak Minggu kemarin menyatakan sedikitnya 15 orang terbunuh dan 37
lainnya luka-luka akibat ledakan bom mobil yang diparkir di sisi jalan
di depan beberapa rumah makan.
Menurut laporan AFP dari Baquba, ibu kota provinsi Diyala.
ISIS menyatakan bertanggungjawab atas serangan bom mobil yang terjadi
pada Sabtu malam (6/6) tersebut.
Polisi mengatakan ledakan itu menyebabkan kerusakan pada beberapa
rumah makan yang biasa didatangi oleh para pengemudi truk pembawa barang
pada rute Baghdad- Kurdistan.