Sindo - Situs anti-kerahasiaan WikiLeaks menerbitkan sekitar 500 ribu dokumen rahasia yang mengungkap “borok” Kerajaan Arab Saudi. Dokumen bernama “Saudi Cable’s” itu salah satunya membongkar predikat Saudi sebagai sekutu top Amerika Serikat (AS) dan posisinya sebagai negara adidaya Timur Tengah dengan dukungan senjata AS.
Dokumen rahasia yang dibongkar WikiLeaks meliputi bocoran komunikasi dari Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen dan Kementerian Dalam Negeri Saudi.
Pada Jumat kemarin, situs whistleblowing itu merilis bocoran tahap pertama sebanyak sekitar 70 ribu dokumen. “Saudi Cable’s memberikan wawasan ke dalam kebijakan interior dan asing Kerajaan (Arab Saudi) yang menjelaskan bagaimana telah berhasil membentuk sekutu dan mengkonsolidasikan posisinya sebagai negara adidaya di wilayah Timur Tengah, termasuk melalui cara menyuap dan mengkooptasi tokoh kunci individu dan lembaga,” bunyi pernyataan WikiLeaks yang dirilis semalam.
“Bocoran dokumen ini juga menggambarkan struktur birokrasi yang sangat terpusat, bahkan masalah sederhana pun ditangani oleh pejabat paling senior,” lanjut pernyataan WikiLeaks.
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, ikut mengomentari bocoran dokumen rahasia itu.”Dokumen itu telah mengangkat tutup kediktatoran yang semakin tidak menentu dan rahasia yang tidak hanya ‘merayakan’ pemancungan 100 orang pada tahun ini, tetapi (Saud) juga menjadi ancaman bagi tetangganya dan dirinya sendiri,” kata Assange yang sampai saat ini bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di Inggris.
Masih menurut WikiLeaks, Saudi, yang menjadi produsen minyak terbesar kedua di dunia dan eksportir terbesar telah menjadi pemain utama dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang mengontrol produksi dan harga minyak di pasar global.
”Kerajaan Arab Saudi adalah kediktatoran turun-temurun yang berbatasan dengan Teluk Persia. Meskipun catatan (buruk) HAM membuat kerajaan ini terkenal, Arab Saudi tetap menjadi sekutu top dari Amerika Serikat dan Inggris di Timur Tengah, hal itu karena karena cadangan minyaknya yang tak tertandingi,” lanjut pernyataan WikiLeaks.
”Kerajaan ini sering jadi puncak daftar negara-negara penghasil minyak, yang telah memberikan pengaruh yang tidak proporsional dalam urusan internasional. Setiap tahun (Saudi) mendorong uang miliaran dolar dari hasil minyak ke kantong bank Inggris dan perusahaan senjata AS,” imbuh WikiLeaks.