LiputanIslam – Wakil Kepala Staf Gabungan
Angkatan Bersenjata Iran Brigjen Massoud Jazayeri mengisyaratkan bahwa
perang besar akan berkobar jika kapal Iran yang memuat bantuan
kemanusiaan untuk korban perang Yaman mendapat serangan dari Amerika
Serikat (AS) atau pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
“Serangan dalam bentuk apapun terhadap kapal pembawa bantuan
kemanusiaan Iran dapat mengobarkan api di kawasan yang tak mungkin dapat
dipadamkan dan dikendalikan oleh AS, Arab Saudi dan sekutunya,” ungkap
Jazayeri dalam wawancara dengan TV Alalam, Selasa kemarin (12/5).
Dalam wawancara yang belum ditayangkan namun dikutip di laman Alalam
itu dia menambahkan, “Bantuan kemanusiaan ini diharapkan sampai kepada
rakyat Yaman. Ini merupakan batas minimal dari apa yang diharapkan. Di
luar batas ini maka kami harus melakukan tindakan-tindakan lain yang
pembicaraan tentangnya sebaiknya kami tangguhkan di masa mendatang.”
Dia juga menegaskan, “Perlu kami nyatakan secara tegas bahwa
kesabaran Iran ada batasnya terhadap Saudi dan para pemimpin barunya,
juga terhadap AS dan lain-lain. Mereka harus tahu bahwa berusaha
mempersulit Republik Islam Iran dalam proses pengiriman bantuan untuk
negara-negara regional berpotensi menyulut kobaran api yang
pengendaliannya sudah pasti di luar kemampuan mereka.”
Jenderal Jazayeri mengingatkan bahwa apa yang dilakukan Saudi di
Yaman sama persis dengan kekejaman rezim Zionis Israel di Palestina.
Karena itu dia menyerukan kepada masyarakat internasional supaya segera
insaf dan bergerak membantu rakyat Yaman yang sedang menjadi korban
pembasmian massal.
Belum lama ini Iran mengumumkan telah melayarkan kapal bantuan kemanusiaan ke Yaman. (Baca: Iran Ancam Putus Tangan Yang Coba Sentuh Kapal Bantuan Untuk Yaman )
Di pihak lain, sebagaimana dilaporkan AFP, Gedung Putih di
hari yang sama mendesak Iran supaya memanfaatkan pusat distribusi
bantuan PBB di Djibouti dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman.
Sementara itu, kantor berita resmi Yaman, Saba, mengutip
pernyataan seorang pejabat negara ini bahwa serangan udara Saudi dan
sekutunya terhadap Sanaa Senin lalu (11/5) telah membunuh 90 orang dan
melukai 300 lainnya.
Reuters dari Sanaa menyebutkan bahwa jika jumlah ini benar
maka ini merupakan yang terbesar dalam satu peristiwa sepanjang serangan
udara Saudi dan sekutunya ke Yaman yang sudah memasuki minggu ketujuh
sebelum akhirnya diumumkan gencatan senjata lima hari yang dimulai
Selasa malam.