LiputanIslam – Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah
menepis klaim Arab Saudi bahwa semua tujuannya dalam serangan ke Yaman
sudah tercapai dan menilainya sebagai “penipuan dan penyesatan terbesar
yang telah dilakukan Saudi sejak mengumumkan berakhirnya serangan
bersandi Badai Mematikan”. Dia memastikan bahwa agresi Arab Saudi ke
Yaman justru gagal total dan rakyat Yamanpun menang.
“Kita berada di depan kegagalan dan kekalahan Saudi yang gamblang dan
kemenangan Yaman yang gamblang,” ungkapnya dalam pidato televisi di
Lebanon, Selasa malam (5/5), sebagaimana dilansir Alalam.
Dia mengatakan, “Putaran kedua serangan terhadap Yaman dilakukan
dengan label Operasi Pemulihan Harapan. Ini juga merupakan penipuan
untuk menutupi kegagalannya di putaran pertama. Mereka sudah menetapkan
tujuan-tujuan besar yang memerlukan perang berkepanjangan dan mereka
masih terus mencari-cari pasukan bayaran. Mereka lantas beralih kepada
penetapan tujuan yang tampaknya remeh dan implementatif serta mengubah
operasi dari operasi Badai Mematikan menjadi Badai Pemulihan Harapan.”
Nasrallah menyoal, “Apakah mungkin seseorang akan menerima penipuan
dan penyesatan ini? Memangnya Saudi sudah berhasil mengembalikan
legitimasi yang diklaimnya kepada Yaman? Apakah mereka sudah berhasil
mencegah gerak maju tentara Yaman dan komite-komite rakyat ke tempat
manapun yang dikehendaki? Apakah mereka dapat merampas senjata
Ansarullah sebagaimana yang diklaim? Sama sekali tidak ada yang
terwujud. Buktikan satu saja tujuan yang sudah dicapai sampai sekarang.
Kita berada di depan kegagalan Saudi yang sangat jelas dan nyata, dan
kemenangan Yaman yang juga jelas dan nyata. Kegagalan ini disebabkan
oleh kekompakan dan solidaritas rakyat Yaman satu sama lain.”
Menurut Nasrallah, tujuan Saudi menyerang Yaman, termasuk dengan
menggunakan senjata-senjata terlarang, adalah untuk menguasai di Yaman
dan mengembalikannya ke dalam dominasi Amerika Serikat - Arab Saudi.
Namun Nasrallah memastikan bahwa tekad rakyat Yaman terlampau solid dan
pantang mundur.
Lebih jauh Nasrallah berbicara tentang perkembangan situasi di Suriah
dan menegaskan bahwa Hizbullah tetap akan berjuang bersama pemerintah
dan rakyat Suriah.
“Kami akan tetap memikul tanggungjawab kami di Suriah, seberapapun besarnya pengorbanan yang harus diberikan,” tegasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa belakangan ini kubu resistensi, yaitu
Suriah, Hizbullah dan Iran sedang mendapat serangan propaganda bohong
yang tujuannya semata-mata untuk menjatuhkan mental kubu ini, termasuk
berkenaan dengan jatuhnya kawasan Jisr al-Shughur, Suriah, ke tangan
kawanan bersenjata dan soal perundingan nuklir Iran.