Pemimpin gerakan agama sinkretis Nation of Islam (NOI) di Amerika Serikat (AS), Louis Farrakhan, blak-blakan menyebut ISIS dan al-Qaeda sebagai anak haram AS. Menurutnya, kedua kelompok itu muncul akibat kebijakan luar negeri AS. “ISIS dan al-Qaeda adalah anak-anak haram dari kebijakan luar negeri AS,” katanya.
“Osama bin Laden adalah orang yang baik. Ketika Rusia ekspansi ke Afghanistan, Osama bin Laden dan ‘mujahidin’ pergi berjuang untuk membuat penyerang keluar dari Afghanistan. Amerika menyukai itu, ‘Anda berjuang untuk musuh saya, Anda teman saya’. Tapi saya akan menaruh teman dalam tanda kutip karena bagi Amerika tidak ada istilah teman,” kata Farrakhan.
”Mereka dibom begitu berat di Afghanistan sampai Rumsfeld tertawa di televisi, dan mengatakan tidak ada lagi yang tersisa untuk dibom. Ini adalah pembunuhan. Ini adalah Setan. Buka mata Anda dan lihatlah bahwa setan adalah nyata. Jadi al-Qaeda sekarang marah dengan Amerika,” ujarnya.
Farrakhan pun seolah-olah mengutip pesan kebencian al-Qaeda pada AS. “Jadi apa pun yang dapat kita lakukan untuk menghancurkan Amerika, kami akan melakukannya, itulah al-Qaeda. Itu anak haram Amerika,” imbuh dia.
Farrrkhan seperti dilansir dari Breitbart, Selasa (8/9/2015) juga menyalahkan AS atas krisis di Suriah, di mana banyak orang yang menderita melakukan eksodus dan mengungsi ke Eropa.
”Amerika masuk ke setiap negara. Dia di Iran melakukann gangguan ‘fermentasi’. Dia di Suriah, sehingga ketika orang-orang Suriah bangkit (melawan rezim Assad yang merupakan masalah internal), tapi tidak. Amerika mengirimkan senjata dan kemudian tiba-tiba sekarang ribuan warga Suriah tewas dan sekarang mereka melarikan diri,” katanya.
“Siapa menciptakan masalah pengungsi? Begitu buruk bahwa kemarin pagi saya melihat seorang wanita Suriah dengan bayinya di lengannya membaringkan kepalanya di atas rel kereta api untuk memungkinkan kereta api memenggal dirinya dan bayinya. Dan saat saya melihat anak kecil, berusia tiga tahun, terdampar di pantai, saya mengatakan ini adalah masalah yang diciptakan oleh kebijakan luar negeri Amerika,” ujarnya.
Pendapat Farrakhan itu senada dengan argumen Pemerintah Rusia yang menyalahkan AS atas kekacauan di negara-negara Muslim, yakni Timur Tengah dan Afrika Utara. Namun, AS selama ini tidak mengakuinya dan kebijakannya di Timur Tengah diklaim untuk melindungi sekutu dan kepentingan AS. - sindo