ISIS merilis sebuah video yang menunjukkan kelompok tersebut menembakkan roket salvo ke arah kapal patroli Angkatan Laut Mesir di laut Mediterania, sebelah utara Sinai pada bulan Juli lalu. Akibat tembakan roket itu, kapal patroli Mesir terbakar.
Dikutip dari laman Mirror, Kamis (3/9/2015), Penjaga Pantai Mesir menembaki milisis ISIS yang berada di pantai utara Sinai, yang berbatasan dengan Israel dan Gaza. Sebagai balasan, ISIS menembakan roket salvo yang menghantam sisi kapal dan berujung pada terbakarnya sisi kapal.
Hal ini diyakini sebagai serangan laut pertama kelompok ekstrimis itu, sekaligus menandakan mereka siap berperang jika diserang dari laut.
Menurut juru bicara militer Mesir, Brigradir Jenderal Mohammes Samir, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun, sejumlah kru kapal mengalami luka-luka. Menurutnya, Angkatan Laut Mesir secara rutin melakukan patroli di wilayah perairan Mesir dan telah sering digunakan untuk mengangkut personel tentara dan polisi ke daratan Mesir.
Tidak hanya itu, kelompok yang dipimpin oleh Abubakar al-Baghdadi ini juga merilis sebuah video yang menunjukkan kehebatan penembak jitu mereka. Dalam video tersebut, seorang penembak jitu ISIS menembak mati seorang tentara Mesir dan meledakan bom yang diletakkan di sisi jalan dengan target pasukan keamanan.
ISIS juga memperlihatkan persenjataan yang mereka punya. Dalam video itu terlihat jika ISIS memiliki sejumlah persenjataan berat dan peralatan militer yang mematikan. Pada bagian akhir videonya, ISIS menunjukkan sejumlah anak-anak menyoraki konvoi tentara ISIS.
Belum diketahui lokasi video tersebut diambil. Namun diketahui jika 2.000 anggota ISIS berada di Semenanjung Sinai, wilayah yang berada di ujung selatan dan wilayah yang amat populer bagi wisatawan asal Inggris.
Serangan yang dilakukan oleh ISIS telah menewaskan puluhan tentara dan polisi di Semenanjung Sinai sejak penggulingan Hosni Mubarak, kemudian disusul dengan penggulingan Presiden Muhammad Morsi pada tahun 2013 lalu. - Sindo