Dia menyatakan bahwa dalam “tragedi militer” itu fakta di lapangan jauh lebih buruk daripada apa yang mengemuka di media. Dia juga menyebutkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan rudal Tochka itu bahkan mencapai lebih dari 300 orang.
Sebagaimana dilansir Alalam, Selasa (8/9), akun Mujtahidd yang memiliki jutaan follower dan pemiliknya diduga sebagai salah satu pangeran Saudi ini menyatakan bahwa total jumlah korban 1070 orang, 300 di antaranya tewas dan 770 lainnya luka-luka. Mereka terdiri atas pasukan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Arab Saudi dan milisi Yaman pendukung Saudi.
Mengenai faktor besarnya jumlah korban, dia menjelaskan bahwa pasukan koalisi telah menjadikan pangkalan 107 di Marib ketika mereka belum membebaskan kawasan Beihan dari keberadaan pasukan Ansarallah (Houthi) yang menjadikannya sebagai markas. Akibatnya, pangkalan yang dikenal sebagai gudang senjata dan amunisi itu dikepung Ansarullah dari berbagai arah, sementara komandan koalisi di lapangan menyebar pasukannya di sekitar gudang.
Menurut Mujtahidd, dari hasil penyelidikan diketahui bahwa kepala staf militer Yaman yang berpihak kepada presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi mengetahui adanya rudal Tochka dan Luna di tangan Ansarullah di Beihan dan bahwa pangkalan 107 menjadi sasaran rudal-rudal tersebut. - Liputan Islam
Baca Juga :