Rusia nampaknya tidak memperdulikan apa yang diutarakan oleh Amerika Serikat (AS), dan beberapa negara lainnya yang mengecam kebijakan mereka soal pengiriman peralatan dan penasihat militer ke Suriah. Ini terlihat dalam pernyataan terbaru yang dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Lavrov, dalam pernyataannya memastikan bahwa pengiriman peralatan dan penasihat militer ke Suriah yang baru saja dilakukan Rusia bukan menjadi pengiriman terakhir. Rusia, lanjut Lavrov akan terus mengirimkan peralatan dan penasihat militer ke Suriah selama masih dibutuhkan.
"Memang ada peralatan militer dalam kargo yang dikirimkan Rusia ke Suriah, pengiriman ini sedang berlangsung dan akan terus berlanjut," kata Lavrov, seperti dilansir Reuters pada Minggu (13/9/2015).
"Pengiriman peralatan militer ini juga akan disertai dengan pengiriman penasihat militer Rusia, yang memiliki tugas untuk membantu menyesuaikan peralatan, dan melatih personel Suriah bagaimana menggunakan persenjataan ini," sambungnya.
Ini merupakan bentuk penegasan Lavrov atas posisi Rusia di Suriah. Rusia, yang merupakan salah satu mitra dekat Suriah di bawah pemerintahan Bashar al-Assad memang beberapa kali menegaskan bahwa selama Assad meminta bantuan, maka mereka akan membantu, apapun itu.
Diplomat senior Rusia itu juga sempat menekankan bahwa pengiriman peralatan dan penasihat militer ini bukan ditujukan untuk memperkuat militer Suriah, dan membantu mereka melawan pemberontak. Namun, hal ini dilakukan semata-mata untuk membantu Suriah melawan ISIS. - sindo