Caihong 5 atau dikenal sebagai Rainbow 5 telah melakukan penerbangan perdananya pada hari Minggu. Drone terberat China ini mampu membawa muatan hingga tiga ton dan memiliki radar penembus dinding.
Drone Caihong 5 dilaporkan terbang di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Provinsi Gansu selama 20 menit. Namun, media China melaporkan bahwa drone itu memiliki daya tahan selama 30 jam penerbangan.
Kepala desainer drone tersebut, Ou Zhongming, mengatakan hal kendaraan itu dilengkapi dengan kemampuan radar penembus dinding, yang memungkinkan untuk melacak target di dalam gedung. Teknologi semacam ini telah digunakan AS selama operasi di Timur Tengah.
“Teroris memiliki tempat persembunyiannya. Mereka dapat bersembunyi di semak-semak atau di rumah. Yang mengharuskan kita untuk pergi melalui dinding dan mengidentifikasi benda di dalamnya,” kata Ou yang dilansir CCTV, Selasa (1/9/2015).
Baca Juga : Iran Tukar Minyak Dengan Jet Tempur J-10 China
Desainer lain yang ikut merancang drone Caihong 5, Lan Wenbo, mengatakan, kendaraan canggih itu dapat dipersenjatai dengan peralatan perang elektronik yang akan melindungi drone lain dari deteksi dan pembajakan.
China selama ini dikenal sebagai produsen pesawat tanpa awak terbesar di dunia. Tapi, produk-produknya berfokus pada segmen pasar sipil. Sedangakan saingannya, yakni AS dan Israel unggul dalam aplikasi di bidang militer.
Baca Juga : AS Waspadai Siluman J-20 Dan J-31 ChinaLaporan tentang drone terberat China itu muncul menjelang parade militer besar-besaran di Beijing pada 3 September 2015 untuk menandai akhir Perang Dunia II. Lebih dari 10 negara akan ikut meramaikan parade di Lapangan Tiananmen itu, termasuk salah satunya Rusia.