Wakil Menteri Luar Negeri Iran Amir Abdollahian mengatakan, negaranya sangat mengecam apa yang diutarakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pertemuan itu, Netanyahu menyebut Iran sedang membangun kekuatan bersama Hizbullah untuk menyerang Israel di Dataran Tinggi Golan.
Abdollahian menyebut, apa yang dikatakan Netanyahu tersebut adalah omong kosong belaka. Dirinya menegaskan, pemerintah Iran tidak pernah memiliki rencana untuk membangun kekuatan yang disebut dengan front kedua, atau mengirimkan senjata kepada Hizbullah.
Wakil dari Javad Zarif itu menuturkan apa yang dilakukan Netanyahu saat melakukan pertemuan dengan Putin adalah bentuk dari rasa frustasi Netanyahu yang telah gagal membatalkan kesepakatan nuklir Iran. Oleh karena itu, Netanyahu menurut Abdollahian mencari isu lain untuk menyerang Iran.
"Netanyahu membuat upaya-upaya besar untuk membuat kesepakatan nuklir tidak terjadi, dan dia membuat upaya-upaya besar untuk mendorong berbagai negara sehingga mereka mendukung kebijakan Israel," kata Abdollahian, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (22/9/2015).
"Untungnya, tidak ada yang membantu Netanyahu pada isu-isu ini, dan karena itu dalam beberapa hari terakhir ini, setelah kekalahannya mengenai kesepakatan nuklir, kita melihat dia membuat pernyataan yang tidak seimbang. Semua yang dia katakan adalah omong kosong dan omong kosong," sambungnya. - sindo