Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin (21/9/2015), menyerukan "tindakan nyata" untuk mengatasi krisis di Suriah. Seruan ini dilayangkan setelah mendaratnya sebuah mortir di areal Gedung Kedutaan Besar Rusia di Damaskus.
“Pada pukul 9 pagi, tanggal 20 September, sebuah mortir menghantam wilayah kedutaan Rusia di Damaskus. Mortir itu menghujam tanah dan tidak menimbulkan kerusakan," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip dari Tass.ru.
Rusia menyalahkan pasukan yang memerangi Presiden Suriah Bashar al-Assad atas serangan ini. “Kami mengutuk serangan kriminal pada perwakilan diplomatik Rusia di Damaskus. Moskow menunggu tindakan konkret dan bukan hanya kata-kata," lanjut pernyataan itu.
Selama ini, Rusia adalah pendukung setia rezim Assad. Saat ini Rusia bahkan telah mengirimkan sejumlah kendaraan tempur dan penasihat militer ke Suriah, sebuah langkah yang dikecam oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Kebijakan Rusia itu juga membuat kaum pemberontak Suriah ketar-ketir. Dengan terlibatnya Rusia secara langsung dalam perang di Suriah, maka upaya kaum pemberontak untuk menyingkirkan Assad dari tampuk kekuasaan menjadi lebih berat. - sindo