LiputanIslam - Koran Saudi, al-Riyadh, Minggu (19/4) memberitakan empat
lagi tentara negara ini tewas dalam kontak senjata dengan milisi
Ansarullah (Houthi) di wilayah perbatasan Saudi – Yaman.
Tanpa menyebutkan secara lebih detail kapan dan di mana kontak
senjata yang menewaskan empat tentara Saudi itu terjadi, al-Riyadh
melaporkan bahwa peristiwa itu terjadi kawasan Dahran di bagian selatan
Saudi, dan prosesi pemakaman empat jenazah mereka telah dilakukan pada
hari Sabtu (18/4).
Sebelumnya, Juru Bicara Operasi Badai Mematikan, Ahmad al-Assiri,
menyatakan telah terjadi pertempuran sengit antara pasukan penjaga
perbatasan Saudi dan pasukan Houthi mengakibatkan satu tentara Saudi
tewas di perbatasan kedua negara pada Sabtu malam (18/4)
Menurut al-Riyadh, sebelum empat tentara Saudi itu tewas
sebanyak 10 tentara Saudi lain juga tewas dalam beberapa pertempuran di
lokasi perbatasan sehingga jumlah total tentara Saudi yang tewas 14
orang sejak terjadi serangan Saudi dan sekutunya ke Yaman dengan sandi
“Badai Mematikan” (Asifah al-Hazm/Decisive Storm) yang dimulai sejak 26
Maret lalu.
Sementara itu, Alalam melaporkan bahwa jet-jet tempur Saudi
telah menggunakan bom-bom gas beracun sehingga menyebabkan ratusan
warga Yaman mengalami sesak dan kesulitan bernafas.
Tanpa memberitakan laporan jauh tentang penggunaan bom terlarang itu,
Alalam menyatakan bahwa serangan udara Saudi dan sekutunya masih terus
menyasak berbagai kawasan Yaman, termasuk bagian selatan Sanaa, ibu kota
Yaman, istana kepresiden di kawasan Taiz, serta kamp militer dan markas
keamanan di dekat kawasan ini, hingga menambah jumlah korban tewas yang
disebut-sebut telah mencapai ribuan orang.
Jet tempur Saudi juga dilaporkan telah menyerang tempat tinggal
mantan Presiden Yaman Selatan Ali Salim al-Baid di kota Aden, selatan
Yaman, hingga menjatuhkan beberapa korban.
Selain itu, serangan udara Saudi cs juga menghantam lokasi-lokasi
perdagangan dan peternakan di provinsi Sa’dah serta pasar pusat di
distrik Sahar dan Majaz.