Sindo - Dalam
sebuah video, ISIS mengklaim bahwa mereka telah tiba di Yaman dan
bersiap untuk membantai setiap anggota Houthi yang mereka temui. Video
ini muncul satu hari setelah "Briaged Hijau" kelompok afiliasi ISIS di
Yaman mengaku melakukan serangan bom di Yaman.
Mengenakan
seragam militer, dengan menggukan penutup kepala sembari menenteng
senjata, mereka menamankan diri sebagai tentara Khalifah. Seperti
dilansir Al Arabiya pada Minggu, (24/4/2015), salah satu anggota ISIS
dalam video tersebut menyatakan mereka sudah tidak bsabar untuk
berperang melawan Houthi.
"Kami telah tiba di Yaman, dengan
orang-orang yang sudah haus akan darah kalian, dan untuk mebalaskan
dendam Sunni. Kami akan mengambil kembali tanah yang yang sudah kalian
(Houthi) duduki," ucap seorang anggota ISIS dalam video tersebut.
Dalam video itu juga, ISIS meminta kepada warga Sunni Yaman untuk
bersedia bergabung bersama mereka dan turut berperang melawan Houhti.
Konflik di Yaman pada awalnya memang disebut-sebut sebagai konflik
sektarian antara Sunni yakni pemerintah dan Syiah yakni Houthi.
Namun, beberapa pejabat tinggi Yaman dan juga Arab Saudi membantah, dan
menegaskan bahwa ini adalah konflik antara pemberontak dan pemerintah,
dan bukan konflik sektarian.