LiputanIslam –
Jurnalis ternama Turki Husni Mahalli membuat artikel pedas untuk
pemerintah Arab Saudi terkait berita penghentian serangan udara koalisi
pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman.
Mahalli dalam artikelnya di koran Yurt terbitan Istanbul
menyebut Saudi sebagai musuh Islam dan kaum muslimin serta menilai
penghentian operasi bersandi “Badai Mematikan” itu terjadi karena Saudi
takut terhadap kelanjutan serangannya ke Yaman setelah Pakistan dan
Mesir menolak terlibat dalam serangan darat ke Yaman.
“Kaum Wahhabi dan dinasti al-Saud setelah menguasai Arab Saudi dan
Mekkah al-Mukarramah bahkan tak segan-segan menghancurkan rumah
Rasulullah saw. Karena itu, singkatnya; dinasti al-Saud dan Wahhabi
adalah musuh Islam dan kaum muslimin. Sesuai perjanjian yang dijalinnya
dengan Amerika Serikat (AS) pada tahun 1945, mereka telah menjadi
pelayan bagi imperialisme, Zionisme dan reaksionerisme,” tulis Mahalli,
seperti dikutip IRNA, Kamis (23/4).
Dia menambahkan, “Hanya dengan sekali isyarat saja dari CIA, keluarga
al-Saud segera menyokong partai-partai, jamaah-jamaah dan
kelompok-kelompok yang menamakan dirinya Islamis. Saudi berada di balik
layar semua isu keagamaan yang menjurus pada pembunuhan dan teror.”
Terkait hubungan Saudi dengan dinas rahasia AS, CIA, Mahalli
menyebutkan, “Saudi telah menggunakan milyar dolar AS di antara dana
investasinya demi menunjang agenda-agenda anti komunis yang dicanangkan
CIA, dan siapapun dan negara manapun yang memandang AS sebagai musuhnya
secara alamiah juga menjadi musuh bagi dinasti al-Saud.”
Husni Mahalli mengaku yakin bahwa suatu saat dinasti al-Saud akan mendapat hukuman dari Allah Swt.
“Jika kita percaya dan beriman kepada Allah maka harus kita ketahui
bahwa balasan azab terbesar pasti akan menimpa dinasti al-Saud.
Dinasti ini bahkan tak akan segan-segan menghancurkan Ka’bah seandainya mereka dapat melakukannya,” tulis Mahalli.
Di bagian akhir dia menyatakan prihatin atas diamnya dunia Islam di depan kejahatan rezim Saudi.
Dia menegaskan, “Tak ada satupun negara Islam dan pemimpin dunia
Islam yang bangkit berteriak melawan dinasti al-Saud dan
tindakan-tindakan tak manusia dan anti Islam mereka.”