Sindonews - Rusia sedang mengembangkan sistem rudal S-500 yang jadi andalan mereka untuk menghadapi Prompt Global Strike (serangan global kilat) dari Amerika Serikat (AS). Rudal canggih itu dirancang untuk mencegat rudal supersonik.
Wakil Kepala Pertahanan Udara Rusia, Mayor Jenderal Kirill Makarov, mengatakan ancaman Prompt Global Strike (PGS) AS terhadap Federasi Rusia adalah salah satu tantangan utama bagi Angkatan Pertahanan Udara Rusia.
Menurut
Makarvov, rudal S-500 merupakan rudal generasi baru Rusia. “Rudal untuk
sistem ini masih dalam pengembangan,” kata Makarov, seperti dilansir Russia Today, Minggu (5/4/2015).
Menurutnya,
PGS bisa dipandu oleh AS dalam waktu kurang dari satu jam dan bisa
menjadi ancaman keamanan nasional Rusia. “Ini tepatya untuk memerangi
aset-aset pertahanan udara yang sedang kita bangun,” kata Makarov, yang
menekankan bahwa tugas yang dia emban sangat penting.
PGS
Washington secara keseluruhan memiliki struktur yang mirip dengan nuklir
triad. Menurut analisa militer Rusia, biasanya serangan cepat AS
dimulai dari darat dan laut dengan menggunakan rudal balistik dan rudal
jelajah antar-benua.
Rusia telah memperkirakan bahwa pada tahun
2020, AS akan memiliki sebanyak 8 ribu rudal jelajah, sekitar 6 ribu di
antaranya akan mampu membawa hulu ledak nuklir. “Dengan beberapa derajat
kepastian, orang bisa menilai bahwa dalam kondisi tertentu aset militer
ini bisa digunakan terhadap sasaran-sasaran di wilayah Federasi Rusia,”
kata Makarov yang mengantisipasi PGS Washington.
Kendati
demikian, ancaman seperti itu diklaim bisa diatasi oleh Rusia. Wakil
Menteri Pertahanan Rusia, Yuri Borisov, pernah menyatakan, bahwa Rusia
mampu dan harus mengembangkan sistem PGS serupa dengan AS.