LiputanIslam -Pemimpin Besar Revolusi Islam
Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan peringatan keras terhadap
pemerintah Arab Saudi terkait serangannya terhadap Yaman. Bersamaan
dengan ini, Presiden Iran Hassan Rouhani memastikan rakyat Yaman tidak
mungkin takluk di depan serangan Saudi.
Khamenei secara blak-blakan menyebut serangan Arab Saudi ke Yaman
mirip dengan serangan tentara Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di
Jalur Gaza serta merupakan “kejahatan dan pembasmian massal yang layak
diperkarakan ke mahkamah internasional” .
“Dengan menginvasi Yaman, Saudi telah melakukan kesalahan fatal dan
mencoba menanamkan satu tradisi baru di kawasan…Membunuhi anak-anak
kecil, menghancurkan rumah-rumah, sarana infratsruktur dan kekayaan
nasional sebuah negara adalah kejahatan besar.” ungkapnya dalam sebuah
acara peringatan kelahiran Fatimah Zahra ra puteri Nabi Muhammad saw di
Teheran, ibu kota Iran, Kamis (9/4/2015), sebagaimana dilansir IRNA.
Dia memastikan bahwa serangan ke Yaman itu tidak akan menghasilkan
kemenangan bagi Saudi dan malah akan berdampak buruk dan mencelakakan
Saudi sendiri.
“Saudi pasti akan akan rugi dan celaka dalam masalah ini, dan sama sekali tidak bisa menang,” tegasnya.
Dia menambahkan, “Alasan untuk prediksi ini jelas, sebab kekuatan
militer kaum Zionis beberapa kali lebih besar daripada Saudi, dan
Gazapun juga merupakan kawasan kecil, namun ternyata Zionis gagal,
sementara Yaman adalah negara yang luas dengan jumlah penduduk puluhan
juta… Saudi pasti akan terpukul dan tersungkur hidungnya ke tanah.”
Khamenei kemudian menegaskan, “Saya mengingatkan bahwa gerakan kejahatan di Yaman harus dihentikan.”
Lebih jauh Khameni mengecam dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap invasi Saudi ke Yaman.
“Sudah menjadi watak AS, dalam semua kasus, berpihak kepada yang
zalim, bukan kepada pihak yang teraniaya. Namun merekapun dalam masalah
juga akan terpukul dan kandas,” ungkapnya.
Dia membantah keras tuduhan bahwa Iran campurtangan di Yaman.
“Kejahatan mereka adalah mengacaukan keamanan angkasa Yaman. Mereka
menggalang intervensi di Yaman dengan alasan bodoh yang tertolak, baik
di mata Allah maupun di mata bangsa-bangsa dan logika internasional.
Mereka tidak menganggap tindakan itu sebagai campurtangan dan malah
menuduh Iran,” tegasnya.
Menurut Khamenei, ada grand design untuk menyulap Yaman menjadi Libya kedua.
“Beruntung, mereka gagal mewujudkan ambisi ini, sebab para pemuda
mukmin, simpatik dan menaruh keyakinan kepada jalan dan metode Amirul
Mukminin (Ali bin Abi Thalib ra), baik yang Syiah maupun yang Sunni,
Zaidiyah dan Hanafiyah, berdiri menghadang mereka dan akan senantiasa
demikian, dan mereka akan menang,” tandasnya.
Pernyataan senada juga dilontarkan di tempat terpisah oleh Presiden
Iran Hassan Rouhani. Dia memastikan rakyat Yaman tidak mungkin dapat
ditaklukkan oleh serangan Saudi dan sekutunya.
Pada pertemuan perayaan hari teknologi nuklir Iran di Teheran dia
menegaskan bahwa tekad rakyat Yaman terlampau besar untuk dapat
ditundukkan oleh agresi militer Saudi. Karena itu, sebagaimana
dilaporkan Alalam, dia menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam
agresi itu supaya “kembali dan meninggalkan jalan mereka yang salah,
serta membuka cakrawala dialog yang melibatkan semua pihak di Yaman.”
“Mari kita siapkan cakrawala dialog di Yaman… Semua pihak hendaknya
mengetahui bahwa masa depan Yaman ada di tangan anak-anak bangsa Yaman
sendiri,” serunya.